GenPI.co Jatim - Setiap orang dari anak-anak hingga lansia hampir dipastikan pernah mengalami diare.
Diare adalah kondisi frekuensi buang air besar (BAB) yang diikuti perubahan bentuk menjadi lebih lembek atau cair.
Penyakit ini pada umumnya tidak membahayakan tubuh apabila dilakukan penanganan yang tepat.
Medical Officer PT Kalbe Farma Tbk, dr. Kristia Avi Ardiani menjelaskan, terdapat dua tipe diare, akut dan kronis.
Menurutnya diare akut penyebabnya bisa dari perubahan pola makan, misalnya pertama kali minum susu. Biasanya diare akut bisa sembuh dengan sendirinya.
Sedangkan diare kronis penyebabnya dari malabsorbsi atau gangguan penyerapan nutrisi makanan oleh tubuh.
Proses penyembuhan diare kronis bisa beberapa hari atau lebih dari dua minggu.
Diare kronis biasanya dialami orang-orang yang memiliki intoleransi gluten, laktosa, dan fruktosa.
"Harus ada manajemen lifstyle dan makanan yang dikonsumsi. Gangguan saluran cerna yang terjadi secara kronik memerluka penatalaksanaan yang komprehensif," jelasnya, Rabu (7/12).
Selain dua tipe diare yang sudah dijelaskan, Dokter Avi juga menjelaskan, diare bisa disebabkan infeksi fekal oral.
Dia menyontohkan, seseorang yang sedang diare namun tidak bersih saat cuci tangan, sehingga penyakit itu menular melalui benda-benda yang disentuh.
Maka dari itu, menjaga kebersihan, seperti rajin cuci tangan bisa meminimalisir penularan diare. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News