Jangan Salah Olahraga, Berikut Tipsnya Bagi Penderita Hipertensi

11 Mei 2021 12:30

Jatim.GenPI.co - Spesialis kedokteran olahraga Dr. Michael Triangto, SpKO memberi tips olahraga yang tepat bagi pengidap hipertensi. 

Anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO) itu menyarankan agar memilih olahraga dengan intensitas ringan.

BACA JUGA: Jelang Lebaran Tren Beri Hampers Semakin Meningkat

Salah satunya yakni aerobic atau disebut juga kardio (kardiorespirasi). Olahraga ini diniali sangat cocok untuk penderita hipertensi, karena memiliki gerakan yang berulang-ulang, intensitas ringan dan waktu melakukannya panjang.

"Jalan cepat, jogging, bersepeda, berenang. Itu adalah jenis-jenis olahraga yang dapat digunakan untuk membantu mengontrol atau menurunkan tekanan darah yang tinggi," kata dr. Michael belum lama ini. 

Sebenarnya, kata dia, semua jenis olahraga baik untuk jantung. Tapi jika terlalu berlebihan membahayakan bagi kesehatan. 

Olahraga yang dipaksakan berpotensi menaikkan tekanan darah, yang berdampak pada kesehatan. 

Namun bila dilakukan dengan baik, ia percaya tekanan darah akan lebih terkontrol. Tubuh bergerak, jantung akan dipaksa berdenyut lebih kuat, dan menaikkan tekanan darah. 

Setelah selesai olahraga, denyut nadi akan berkurang, dengan demikian tekanan darah jadi lebih terkontrol.

Dokter Michael memberi masukan waktu yang tepat untuk berolahraga. Sebenarnya, kata dia, bukan masalah olahraga pagi, siang atau malam. Tetapi 

Organisasi kesehatan dunia (WHO) telah menganjurkan olahraga 150 menit per minggu atau dipecah menjadi 30 menit sehari. 

Durasi ini pun bisa dibagi lagi menjadi 10 menit di pagi hari, 10 menit pada sore dan 10 menit di malam hari.

"Tapi untuk penderita hipertensi harus dibuat penyesuaian sesuai kemampuannya. Olahraga 30 menit itu tidak lama, tapi mungkin dia tidak sanggup. Kita lihat, kemampuannya berapa lama? Misalnya 15 menit tidak apa-apa tapi naikkan secara bertahap," ungkapnya. 

BACA JUGA: Mudik Dilarang, Konsumsi BBM Justru Naik

Sebelum olahraga, kata Michael lebih baik yang harus diperhatikan. Kemudian biasakan untuk mengukur denyut nadi atau tekanan darah dengan device tertentu, dan lihat catatannya pakai tensimeter digital.

Jika biasanya tekanan darah anda 120 lalu menjadi 160, jangan dulu berolahraga. Begitu juga dengan denyut nadi, jika biasanya 80-an, tapi menjadi 90-100, lebih baik tangguhkan dulu olahraganya dan konsultasi pada dokter. (ant) 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM