Collaborative Ads dari Tokopedia Marketing Solutions dan Meta Tingkatkan Penjualan Pelaku Usaha

14 Juni 2023 19:00

GenPI.co Jatim - Tokopedia makin mendapatkan tempat di hati para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia.

Data terbaru menunjukkan lebih dari 14 juta penjual sudah berjualan di marketplace yang menjadi bagian dari Grup GoTo itu.

Produk yang dijual lebih dari 1,8 miliar. Penjualan pun sudah menjangkau 99 persen kecamatan di Indonesia.

BACA JUGA:  UMKM Makin Tangguh, Restrukturisasi Kredit Covid BRI Terus Menurun

Kinerja Tokopedia yang sangat cemerlang pun turut mendongkrak ekonomi digital di tanah air.

BACA JUGA:  Hyperlocal Tokopedia Dongkrak Penjualan UMKM Lokal dan Jaga Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Kiri ke kanan: Vice President of Tokopedia Marketing Solutions, Edwin Chayadi, bersama Head of Marketing Elite Spring Bed, Fajri, dan Chief Marketing Officer TCL Indonesia, Wesley Yeung serta Head of Client Solutions Meta Indonesia, Mifza Muzayan, dalam acara Media Briefing Tokopedia Marketing Solutions dan Meta Luncurkan Kolaborasi untuk Bantu Pelaku Bisnis Kembangkan Usaha lewat Collaborative Ads, pada hari ini (8/6).

Berdasarkan data Meta bersama Bain & Company tahun 2022, Indonesia sudah menjadi negara berpopulasi digital terbesar di Asia Tenggara dengan 168 juta konsumen digital.

BACA JUGA:  Sejajar dengan Kaesang, CMO Tokopedia Kevin Mintaraga Raih 40 Under 40 Fortune Indonesia

“Ratusan juta konsumen digital di Indonesia ini merupakan konsumen yang potensial untuk disasar para pelaku bisnis,” kata Vice President of Tokopedia Marketing Solutions Edwin Chayadi.

Edwin menuturkan pihaknya terus berupaya membantu para pelaku usaha untuk memaksimalkan bisnis.

Selain itu, Tokopedia juga berusaha agar pelaku bisnis bisa menjangkau lebih banyak konsumen dengan berbagai layanan Tokopedia Marketing Solutions.

“Kali ini, Tokopedia Marketing Solutions bekerja sama dengan Meta (perusahaan yang menaungi Facebook dan Instagram, red) dalam pemanfaatan Collaborative Ads,” kata Edwin.

Para pelaku usaha bisa memanfaatkan Collaborative Ads untuk meningkatkan konversi penjualan di Tokopedia.

Caranya ialah dengan mengiklankan produknya kepada para pengguna Facebook, Instagram, dan Messenger yang telah menunjukkan ketertarikan membeli berdasarkan aktivitasnya di Tokopedia.

Edwin menjelaskan iklan dari penjual di Tokopedia akan diarahkan kepada pengguna Facebook, Instagram dan Messenger yang pernah melihat produk/toko maupun menambahkan produk ke keranjang belanja.

Selain itu, iklan dari penjual juga akan diarahkan kepada pengguna yang pernah melakukan transaksi di toko mereka di Tokopedia. 

“Jadi, iklan akan sangat targeted dan potensial terkonversi menjadi penjualan,” jelas Edwin.

Edwin menuturkan pelaku usaha yang memanfaatkan Collaborative Ads lewat Tokopedia Marketing Solutions juga bisa memperluas jangkauan konsumen. 

“Penjual di Tokopedia pun bisa menjangkau lebih banyak calon pembeli di Facebook dan Instagram untuk membawa mereka bertransaksi di toko online milik penjual di Tokopedia,” kata Edwin.

Iklan dari pelaku usaha di Tokopedia akan muncul dalam berbagai format, seperti storefront ads dan carousel ads.

Storefront ads adalah iklan yang menunjukkan halaman utama toko atau produk. Sementara itu, carousel ads adalah iklan dengan beberapa foto dalam satu post.

Penjual di Tokopedia yang memanfaatkan Collaborative Ads melalui Tokopedia Marketing Solutions pun bisa meningkatkan pendapatan toko lebih dari 30 persen.

Selain itu, mereka juga bisa meningkatkan pesanan tokoh hingga 35 persen.

“Mereka juga mendapatkan Return on Ad Spend (ROAS) hingga 14 kali lipat dibandingkan sebelum memanfaatkan Collaborative Ads,” ungkap Edwin.

Menurut Edwin, para pelaku bisnis yang memanfaatkan Collaborative Ads bisa menyerahkan strategi pemasarannya kepada Tokopedia Marketing Solutions dan Meta.

Dengan demikian, pelaku bisnis bisa fokus ke hal-hal penting lainnya, seperti membangun dan mengembangkan brand.

“Ke depannya, Tokopedia Marketing Solutions akan terus berupaya membantu pelaku bisnis di Indonesia untuk mengakselerasi performa bisnis mereka di Tokopedia bersama para mitra strategis yang memiliki semangat yang sama dalam membantu pemerataan ekonomi secara digital di Indonesia,” tutur Edwin. 

Di sisi lain, data Meta bersama Bain & Company juga menunjukkan penetrasi retail online, termasuk e-commerce di Indonesia, meningkat 12 persen setiap tahun.

Angka itu lebih tinggi dibandingkan angka pertumbuhan di India yang sebesar sepuluh persen dan China (4 persen). 

“Artinya, e-commerce menjadi salah satu platform belanja pilihan konsumen, sekaligus platform yang potensial bagi para pelaku bisnis di Indonesia bertemu dengan konsumen maupun calon konsumen,” jelas Head of Client Solutions Meta Indonesia Mifza Muzayan.

Dalam laporan yang sama juga disebutkan lebih dari 40 persen konsumen digital di Indonesia menjadikan medsos sebagai channel utama pada fase Discovery dan Evaluation.

Discovery sendiri adalah fase ketika pengguna medsos mencari atau menemukan produk yang diminatinya.

Adapun Evaluation adalah fase ketika pengguna medsos tertarik terhadap produk, lalu melakukan evaluasi, seperti membandingkan harga.

Sementara itu, sebanyak 51 persen konsumen digital di Indonesia melakukan transaksi berbelanja (fase purchase) di e-commerce. 

Mifza menjelaskan iklan media sosial menjadi salah satu faktor paling berpengaruh bagi konsumen dalam berbelanja online, termasuk melalui e-commerce. 

“Dengan jumlah pengguna aktif Meta yang tinggi, ini menjadi peluang besar bagi pelaku bisnis untuk menjangkau audiens yang lebih banyak,” ucap Mifza.

Collaborative Ads pun sudah terbukti memberikan dampak sangat positif bagi para penjual di Tokopedia.

Penjualan Elite Spring Bed, LEGO, dan TCL di Tokopedia memelesat sangat tajam setelah menggunakan layanan itu.

“Elite Spring Bed berhasil mencatat peningkatan pemesanan sebesar 60 persen, peningkatan pendapatan sebesar 156 persen, dan ROAS sebesar lebih dari sembilan kali lipat,” ujar Head of Marketing Elite Spring Bed Fajri.

SEA E-Commerce Head of the LEGO Group U-Fong Chua juga tidak memungkiri penjualan produk meningkat signifikan setelah pihaknya menggunakan Collaborative Ads sebagai strategi pemasaran online.

Dia menjelaskan ada peningkatan pemesanan toko sebesar 113 persen dan peningkatan pendapatan toko sebesar 163 persen. 

“Kami juga mendapatkan ROAS sebesar 3,6 kali lipat pada kampanye kami. Pencapaian ini merupakan bukti keberhasilan dan efektivitas dari kolaborasi Tokopedia Marketing Solutions dan Meta,” ujar U-Fong Chua.

Sementara itu, TCL yang merupakan merek teknologi global terkemuka dalam panel layar, TV, dan perangkat seluler juga menunjukkan kinerja gemilang setelah menggunakan Collaborative Ads.

“Dengan menggunakan Collaborative Ads dari Tokopedia Marketing Solutions, TCL telah mencatat peningkatan pendapatan sebesar 257 persen, peningkatan pemesanan sebesar 288 persen, dengan ROAS sebesar lebih dari 21,4 kali lipat,” ucap Chief Marketing Officer TCL Indonesia Wesley Yeung. (*)

 

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM