Waspada Dislipidemia, Gejalanya Seperti ini

02 Juni 2021 20:00

Jatim.GenPI.co - Dokter Muhammad Ramadhan dari Siloam Hospitals Jantung Diagram menyatakan Dislipidemia adalah kandungan kadar lemak jahat (LDL) dalam darah terlalu tinggi.

Atau kadar lemak baik (HDL) yang terlalu rendah.

BACA JUGA: Alasan Meminum Lidah Buaya Baik untuk Tubuh

"Kadar lemak dalam darah merupakan kandungan lemak yang umumnya terdiri dari trigliserida, kolesterol, low-density lipoproteins (LDL) dan high-density lipoproteins (HDL)," ujarnya dalam keterangan pers yang diterima di Surabaya, Rabu (2/6).

Meskipun keadaan lemak yang baik dicapai dengan diet lemak cukup, kata dia, beberapa orang memerlukan penanganan khusus dan obat-obatan untuk mengatasi keadaan tersebut.

Memang, penyakit dislipidemia belum dikenal secara luas oleh masyarakat.

Tapi gejalanya sering dirasakan, dimana seseorang secara periodik mengalami keluhan seperti merasa pusing, pegal pada tengkuk, atau merasa kesemutan pada ujung tangan dan kaki.

Nah, gejala tersebut bisa jadi diakibatkan oleh dislipidemia.

Selain itu, gejala serangan jantung seperti nyeri dada yang diikuti seak napas dan keringat dingin, jadi salah satu penyebabnya.

Ia menekankan, secara umum dislipidemia dibagi menjadi dua, yaitu dislipidemia primer dan sekunder.

Dislipidemia primer disebabkan oleh faktor genetik yang diturunkan dari keluarga.

Sedangkan dislipidemia sekundar disebabkan gaya hidup dan kondisi medis yang mempengaruhi kadar lemak dalam darah.

Seperti obesitas, diabetes, hipotiroidisme, alkoholisme, sindrom metabolik, konsumsi lemak berlebih, sindrom cushing, infeksi berat, dan aneurisma aorta abdominal.

"Sebagian besar dislipidemia tidak memunculkan gejala berarti. Dislipidemia biasanya diketahui ketika seseorang menjalani pemeriksaan rutin untuk darah dan kondisi lainnya. Dislipidemia yang berat menimbulkan komplikasi yang serius mengarah kepada penyakit jantung koroner dan stroke," tuturnya.

Ia menjelaskan, terdapat sejumlah hal yang perlu diwaspadai untuk mencegah komplikasi dari Dislipidemia, yaitu hindari kolesterol total >200, Trigliserid >200, Kolesterol LDL (Kolesterol jahat) >150, Kolesterol HDL (Kolesterol baik) <40.

BACA JUGA: Selamat Hari Susu Sedunia, ini Manfaat Susu Sapi

Untuk setiap pemeriksaan kolesterol harus dilakukan pada saat pasien melakukan puasa lebih kurang 8-10 jam.

"Maka sangat dianjurkan agar bisa mengubah kebiasaan hidup, atur pola makan sehat, perbanyak beraktivitas fisik, dan hindari konsumsi rokok dan alkohol" tukasnya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fitra Herdianariestianto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM