Fakta Mencengangkan, Orang Stres di Surabaya Naik 2 Kali Lipat

13 September 2021 18:00

Jatim.GenPI.co - Pandemi Covid-19 meningkatkan gangguan psikologis psikosimatik seperti cemas, depresi, stres dan post-traumatic stres disorder (PTSD).

Dokter Spesialis Kejiwaan RS Universitas Airlangga (RS Unair) dr Brihastami Sawitri SpKJ mengatakan, pandemi telah meningkatkan gangguan psilogis dua kali lipat.

"Di Surabaya juga gitu, banyak pasien yang datang dan mengalami psikomatik atau PTSD. Meningkat dua kali lipat sangat signifikan," ujarnya mengutip dari Ngopibareng.id, Senin (13/9).

BACA JUGA:  Melukis Jadi Pelepas Stres Anak Berkebutuhan Khusus

Ia tidak memungkiri, meningkatnya gangguan psikosomatik akibat dampak Covid-19.

Gangguan yang banyak dialami yakni, rasa cemas, khawatir dan takut terpapar Covid-19.

BACA JUGA:  Cara Manajemen Stres dari Ahli, Simak

Kabanyakan yang datang, kata dia, memikirkan dirinya atau orang terdekat.

"Semakin banyak orang yang kena, seperti keluarga dekat, tetangga, atau rekan kerja, itu juga berpengaruh dengan psikomatik seseorang," ungkapnya.

BACA JUGA:  Merasa Lebih Mudah Emosi, Mungkin Tanda Stres

Brihastami menyebut, PTSD atau rasa trauma berkepanjangan juga meningkat. Kondisi tersebut umumnya dialami seseorang dalam kondisi peperangan, pelecehan seksual, terkena bencana alam atau mengalami kecelakaan.

Termasuk penderita long Covid-19 juga merasakan PTSD tersebut. "Keadaan Long Covid sangat berpengaruh. Karena gejalanya membuat orang semakin cemas, insomnia, otot sakit semua," tegasnya.

Kondisi lain yang dapat meningkatkan kecemasan yakni semakin banyaknya varian virus Covid-19. Seperti varian lamda, delta, dan yang baru-baru ini ada varian MU.

"Belum lagi, orang akan merasa cemas dan stres ketika melihat ada masyarakat yang tidak patuh atau meremehkan protokol kesehatan," imbuhnya.

Menurut situs Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI), usia muda dan dewasa paling banyak mengalami rasa cemas.

Rentan usia 17-29 tahun untuk yang muda dan dewasa. Tertinggi yakni usia 60 tahun ke atas.

Kebanyakan masyarakat Indonesia mengalami kecemasan sekitar 65 persen, depresi 62 persen dan trauma sampai 70 persen.

Sementara di Jatim sekitar 13,3 persen yang mengalami masalah psikologi.

"Sebenarnya rasa cemas adalah wajar bagi setiap manusia setiap kali ada tantangan atau ancaman. Untuk mengatasinya bisa dengan cara mengambil napas dan memahami apa yang sedang dialami," pesannya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM