Jatim.GenPI.co - Kecenderungan stalking atau memata-matai mantan pacar lewat media sosial kerap muncul setelah putus. Jika hal masih kamu lakukan, saatnya berhenti, move on.
Stalking di media sosial awalnya untuk mengetahui kabarnya, kamu berpikir dengan begitu bisa mengetahui keadaan mantan.
Kebiasaan ini justru malah membuat kamu menjadi susah move on dari mantan, jika terus-terusan memantau foto atau status terbarunya.
Lebih parahnya lagi, kamu mungkin tergoda untuk stalking segala gerak-gerik mantan.
Tahukah kamu, jika kebiasaan ini tidak sehat. Sebuah penelitian yang dilakukan di Inggris membuktikan dampak negatif ini.
Penelitian tersebut dilakukan pada sebagian besar mahasiswa perempuan untuk menganalisis penggunaan Facebook.
Selain itu, mereka juga diminta untuk memerhatikan sejauh mana proses move on mereka setelah putus dari kekasihnya.
Kemudian, seberapa sering mereka membuka dan mengamati isi media sosial mantan.
Penelitian ini juga mengamati apakah mereka memiliki ketertarikan baru terhadap lawan jenis, atau hanya berhenti pada si mantan saja tanpa adanya perubahan.
Dalam penelitian tersebut juga mengukur tingkat stres karena putus cinta dan perasaan negatif terhadap mantan.
Indikator ukuran stres yang digunakan adalah tingkat kemarahan, kecewa, bingung, dan benci. Hasil pengukuran tersebut kemudian diamati seberapa besar perubahan dalam hidup karena putus cinta. (Hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News