GenPI.co - Pemerintah Kabupaten Sidoarjo mengoperasikan Rumah Potong Hewan (RPH) yang berada di daerah Krian.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali mengatakan dengan pengoperasian kembali RPH ini masyarakat bisa mendapatkan daging sapi dengan kualitas terbaik.
"Karena proses pemotongan hewan di tempat RPH ini menggunakan teknologi yang modern," katanya pada saat peninjauan pengoperasian kembali RPH.
Selain menggunakan teknologi yang modern, pria yang akrab di sapa Gus Muhdlor itu memastikan kualitas daging sapi aman untuk dikonsumsi masyrakat.
BACA JUGA : Bupati Sidoarjo Minta Camat Segera Perbaiki Jalan Rusak
"Kami ingin memastikan daging yang beredar di Sidoarjo ini harus daging yang aman, nyaman utuh dan yang terpnting halal," lanjutnya.
Ia juga mengatakan, untuk harga penyembelihan di RPH Krian masih terbilang kompetitif sebab pemotongan sapi di luar harga paling rendah rata-rata Rp 700 ribu sampai Rp 800 ribu per ekornya.
"Sedangkan di RPH Krian sudah dipatok harga tetap Rp400 ribu tiap ekor," ujarnya.
Harga satu ekor sapi tersebut termasuk pengepakan daging, kepala dan kulitnya.
"Dan yang paling penting prosesnya sesuai syariat Islam sehingga kehalalannya dijamin," Imbuhnya.
"Semoga adanya RPH ini daging yang diterima masyarakat Sidoarjo, pertama bersih kemudian tidak ada penyakit-penyakit dan sebagainya, ini penting. Hampir seluruh masyarakat Sidoarjo ini adalah mayoritas Islam, pemerintah wajib memastikan bahwa daging yang beredar dijamin kehalalannya," jelasnya.
BACA JUGA : Ini Pesan Gus Muhdlor - Subandi Saat Lantik Kepala Desa Sidoarjo
Jagal dibiarkan berjalan, karena Gus Muhdlor yakin masyarakat akan memilih jasa RPH karena dijamin kebersihannya, kehalalannya dan harganya murah.
"Dan yang terpenting hari ini kita meminimalisir adanya sapi-sapi gelonggongan itu, karena terkadang orang beli daging satu kilo tapi ternyata sebenarnya itu sapi gelonggogan akan lebih banyak kandungan airnya," tukasnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News