GenPI.co Jatim - Tunjungan Romansa buka sejak tanggal 21 Oktober 2021 atau sudah satu bulan. Sejumlah catatan diberikan oleh DPRD Kota Surabaya.
DPRD Kota Surabaya, menyoroti pelibatan UMKM yang diminta lebih masif. Tak hanya itu, penerapan inovasi untuk meningkatkan kedatangan masyarakat terus dilakukan.
Harapkannya Tunjungan Romansa bisa menjadi modal bagi Kota Surabaya mempercepat akselerasi ekonomi.
"Beberapa catatan (kami berikan), tentunya kami melihat pelibatan UMKM itu tentunya harus lebih baik dari pada saat ini, baik itu yang makanan maupun lainnya," kata Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya, Khusnul Khotimah, Selasa (21/12).
Karena selama sebulan masa pembukaan Tunjungan Romansa, keterlibatan masih dinilai minim. Di samping itu, pemkot juga harus mampu membaca segmentasi pasar.
"Harusnya ditambah lagi (UMKM) dalam binaan pemerintah kota atau mungkin yang saat ini sedang merintis," ujarnya
Apa lagi ada target menjadikan Tunjungan Romansa sebagai kawasan wisata seperti Malioboro, Yogyakarta dan Braga, Bandung.
Inovasi harus benar-benar diterapkan dengan konsep yang telah dicanangkan yakni sebagai wisata heritage.
Khusnul tak menutup kemungkinan, hal itu akan memancing minat wisatawan lokal dan internasional untuk datang ke Tunjungan Romansa. Termasuk juga para pengusaha yang menanamkan modal disana.
"Pengungjung yang datang ya memang banyak, jadi ini ya harus dipertahankan. Tetapi sekali lagi, jangan hanya diawal (sejak pembukaan), kita (harus) melihat juga perkembangan ke depannya," terangnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News