GenPI.co Jatim - Kisah pilu terus terdengar dari para korban Awan Panas Gunung Semeru, seperti Sunyoto (34) warga Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.
Dia mencari kawannya, keluarga dan tetangganya, dimana setiap harinya datang ke lahan pertanian miliknya di Dusun Kobokan.
Setiap kali berkunjung ke lahan pertanian itu, dia bercengkrama dengan warga sekitar. Kegiatan itu sudah dilakukan sejak kecil, mengingat lahan miliknya merupakan warisan.
"Saya datang kesini untuk mencari Buwadi, dia teman saya, Buwadi dan keluarganya disini, dulu ada tiga rumah disini, sekarang sudah tidak ada, tertutup abu," ucapnya, Selasa (21/12).
Menurutnya, Buwadi dan keluarga dipastikan sudah menjadi korban APG Gunung Semeru. Rumahnya yang dekat dengan Sungai Besuk Kobokan hanya berselisih 1 meter dari badan sungai.
"Kasian saja, saya kesini mencari mereka siapa tau ketemu," ucapnya.
Dia menceritakan bahwa pada saat 4 Desember 2021, ketika terjangan Awan Panas Guguran (APG) menerjang Dusun Kobokan, dirinya sedang mengantar istrinya ke Kota Lumajang.
"Asli beruntung, karena setiap sore saya kesini, pas ketika itu saya ngantar istri berobat karena sakit," ucapnya.
Ketika di lokasi rumah Buwadi, kami masih sangat merasakan bau menyengat bangkai. Tidak diketahui bau itu berasal dari jasad manusia atau ternak yang dipelihara oleh Buwadi.
Menurut informasi, jasad Buwadi dan istri sudah temukan. Namun jasad anggota keluarga yang lain belum ditemukan.
"Tim Sar menemukan pas awal-awal namun katanya masih belum lengkap," ucapnya.
Sunyoto sapanya sangat sedih lantaran tidak pernah terbayangkan tragedi tersebut bisa terjadi dan menghilangkan semuanya dengan begitu cepat. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News