Meski Sederhana, Para Lansia Khidmat Rayakan Natal 2021

26 Desember 2021 12:00

GenPI.co Jatim - Umat Nasrani merayakan hari raya Natal pada, Sabtu (25/12) kemarin. Perayaan tersebut juga berlangsung di UPTD Griya Werdha, Jambangan, Kota Surabaya.

Perayaan natal di sana berbeda dari kebanyakan, yang berlangsung meriah. Di UPTD Griya Werdha, misa natal hanya diikuti sekitar 20 orang lansia.

Meski begitu, para lansia tetap khusyuk mengikutinya. Mereka menyanyikan lagu puji-pujian, doa dan harapan.

BACA JUGA:  Prakiraan Cuaca Jawa Timur, Hujan dan Angin Kencang

Di ruangan ruangan yang dijadikan lokasi menggelar ibadah itu, nampak satu pohon satu buah pohon natal berhiaskan lampu warna-warni.

Salah satu lansia yang ikut beribadah di UPTD Griya Werdha adalah Martha Dina (76). Dia sebenarnya ingin beribadah di gereja.

BACA JUGA:  Kakek 78 Tahun Panik Mobil Mogok Saat Hujan Deras

Keinginannya itu bisa terlaksana, jika tidak ada pandemi Covid-19.

"Kalau di gereja ada peringatan tuhan yesus disertai puji-pujian, banyak pohon natal terus ada tempat lahirnya Tuhan Yesus," kata Martha kepada GenPI.co, Minggu (26/12).

BACA JUGA:  4 Penelitian Unusa dapat Kucuran Dana Bernilai Besar, Bangga!

Nenek yang lahir di Semarang pada tahun 1945 silam, tepatnya 3 bulan sebelum Indonesia merdeka mengungkapkan kalau ini adalah natal pertama di Griya Werdha, Jambangan.

Sebab, baru setengah tahun dia masuk ke tempat yang dikelola oleh Dinas Sosial (Dinsos) itu. Meski merayakan bukan di gereja, dia tetap senang.

Baginya, menjalankan ibadah natal bersama teman seangkatan lebih baik dari pada sendirian.

Martha sendiri mengaku sebatang kara, tak ada sanak keluarga. Dulu dia punya cita-cita menjadi biarawati, namun tak jadi. Ia memilih pulang untuk menemani ibunya yang sakit keras.

"Saya kebetulan anak tunggal, gak nikah juga. Ibu saya dua bersuadara, punya kakak laki itu. Ya sudah gak ada keluarga," terangnya.

Ia rindu akan ibundanya yang sudah berpulang sekian tahun lamanya. Hal itu yang selalu dia rasakan, tak hanya saat natal saja, tetapi juga ketika merapalkan doa setiap harinya.

"Kadang saya kalau ingat ibu gitu nangis," ungkapnya.

Dalam nuansa natal, Martha menyebut bahwa tuhan sudah memberikan arti pada hidupnya. Tak hanya sosok yang maha agung saja, tetapi juga merupakan pelindung sekaligus penyelamat umatnya.

Dia usia senjanya, ia hanya ingin bisa tenang sembari menikmati kasih dan tak lupa mengucap terima kasih akan berkat tuhan.

"Pertama (dulu sempat) mau meninggal, kedua hidup saya terombang-ambing, tapi tetap dapat tempat. Terus saya selalu diselamatin untuk selalu berada di jalan benar, rezeki ya mudah pas kerja (dulu) dapat bos yang baik terus," jelas wanita yang pernah berprofesi sebagai baby sitter di Australia ini.

Selain Martha Dian, ada juga Suroso (65) yang lebih lama tinggal di UPTD Griya Werdha.

Dia merasa natal tetap lah natal, keceriaan selalu hadir. Optimisme melalui doa untuk bisa sembuh dari pandemi dia sematkan.

Pria kelahiran Surabaya itu berharap jika kedepannya akan ada sanak saudara yang mau datang untuk mengunjunginya.

"Ada (keluarga) yang menyanggupi kalau sudah gak ada virus ada yang datang ke sini," ujarnya.

Di samping itu, dia tetap merasa senang bisa merasakan natal bersama kawan-kawan seumuranya.

Meski sederhana namun yang terpenting adalah pelaksanaan ibadahnya.

"Ya senang, ada yang bimbing. Dulunya ke gereja. Mudah-mudahan nanti keluarga bisa ngunjungi," terangnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM