GenPI.co Jatim - Teka-teki penyebab kematian gajah bernama Dumbo milik Kebun Binatang Surabaya (KBS) terkuak.
Anak gajah berusia 2,5 tahun itu terserang virus Elephant Endotheliotropic Herpesviruses (EEHV).
Kepastian tersebut disampaikan oleh Dirut PDTS KBS, Chairul Anwar. Dia juga memastikan bahwa kematian gajah tersebut bukan karena kelalaian dari pihak manajemen.
"Buktinya hasil dari lab karena virus. Tidak ada hal yang sifatnya keteledoran. Kita sesuai SOP," kata dia, Senin (27/12).
Kematian gajah cilik tersebut, kata Chairul, juga telah dilaporkan dan dintindaklanjuti oleh BKSDA.
Chairul menegaskan, kondisi kesehatan seluruh hewan koleksi KBS telah dilaporkan secara rutin.
"Tiap hari kami laporkan medical report kepada BKSDA dan Kemenhut (Kementerian Lingkungan Hidup dam Kehutanan). Jadi kami gak ada masalah," ungkapnya.
"Semua kegiatan terkait dengan kebersihan sanitasi, kandang itu (dilaporkan) secara reguler," imbuhnya.
Sementara terkait EEHV sendiri, dia mengaku tak bisa memprediksi kehadiran penyakit pada gajah tersebut.
Pastinya, pola penanganan satwa akan terus ditingkatkan. "Ini musibah, kami akan perbaiki ke depan," kata dia.
Chairul pun memastikan dalam setahun ini memang tak menyelenggarakan agenda kegiatan pertunjukkan gajah.
"Nanti kan ada rekomendasi dari kemenhut setelah dilakukan evaluasi. Karena mereka yang punya hak," katanya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News