GenPI.co Jatim - Hingga saat ini sejumlah konsumen masih ragu untuk membeli sebuah produk karena belum terdapat sertifikat halal. Unusa membantu dengan menggelar workshop.
Univesitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menggelar workshop upaya peningkatan kepuasan pelanggan bagi UMKM sebagai bagian scale up business melalui pelatihan sertifikasi halal.
Acara tersebut digelar di Hotel Grand Mercure, Selasa (21/12) yang lalu. Workshop ini merupakan salah satu rangkaian hibah bantuan pendanaan program penelitian kebijakan belajar kampus merdeka dan pengabdian masyrarakat berbasis hasil penelitian PTS Ditjen Diktiristek.
Ketua pelaksana acara Rahma Rizqina Mardhotillah, menjelaskan acara ini dilakukan setelah penelitian kepuasan pelanggan konsumen dengan adanya sertifikasi halal pada makanan dan minuman.
"Peserta workshop ini terdiri dari mahasiswa, pondok pesantren maupun Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang memiliki produk makanan maupun minuman," ucap Rachma mengutip siaran Unusa yang diterima GenPI.co Jatim, Kamis (30/12).
Dia menambahkan, hingga kini banyak UMKM maupun produksi dari ponpes belum memiliki sertifikasi halal.
"Para pelaku UMKM banyak yang menganggap remeh sertifikasi halal pada produk makanan dan minuman. Padahal ke depan sertifikasi halal diwajibkan oleh pemerintah," ucapnya.
Kata Rachma, dengan sertifikasi halal ini membuat masyarakat tenang dalam mengonsumsi makanan dan minuman yang berasal dari UMKM dan pesantren.
Saat ini, di Jawa Timur, lanjut Rachma, ada 10 persen produk makanan dan minuman UMKM dan bersertifikat halal.
Acara diikuti 40 peserta dari Mahasiswa Unusa, Pondok Pesantren maupun UMKM. Dari peserta yang ikut tersebut hanya tiga yang sudah pernah memiliki sertifikasi halal.
"Ketiga produk ini sertifikasi halalnya telah habis dan saat pengurusan perpanjangan ditolak karena memang setiap tahunnya akan ada persyaratan baru dalam sertifikasi halal tersebut," ucap Rachma.
Sementara itu, Rektor Unusa Achmad Jazidie menyambut baik kegiatan tersebut.
“Sertifikasi halal sangat dibutuhkan pada saat pemerintah Indonesia dan beberapa negara lain menerapkan wisata halal, sehingga ini bukan hanya kebutuhan Indonesia tapi kebutuhan banyak negara lain. Kini sertifikasi halal cukup mendunia dan dunia juga terus mencanangkannya untuk menyasar konsumen muslim sehingga dapat dikatakan sudah menjadi tren dunia," terang Jazidie. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News