GenPI.co Jatim - Kota Surabaya dilanda banjir karena hujan deras yang cukup lama, pada Kamis (30/12) kemarin.
Mengantisipasi terjadinya bencana banjir lagi, anggota DPRD Kota Surabaya, Arif Fathoni menyebut, Pemkot Surabaya melalui camat dan lurah di masing-masing lokasi harus membuat program gerakan buang sampah.
Sebab, dirinya sempat mendapatkan informasi terkait penyebab banjir di wilayah Surabaya Utara lantaran Pompa di Rumah Air Greges terbelit sampah.
"Makanya gerakan buang sampah ini penting, mengingat wali kota dalam beberapa kali turun di lapangan, selalu menemukan sampah membuat aliran sungai dan saluran yang menghambat aliran air," kata Thoni, Jumat (31/12).
Wali Kota Surabaya kata dia sudah sering melakukan sidak ke lokasi-lokasi yang rawan dilandan banjir sata musim hujan.
Camat dan lurah harus jadi motor yang bisa menggerakkan masyarakat dan juga melalui seluruh LMPK, RW dan RT se- Kota Pahlawan.
Politisi Golkar ini meyakini dengan adanya gerakan buang sampah dan dibarengi langkah sosialisasi serta edukasi, maka kesadaran masyarakat terkait dampak lingkungan karena sampah bisa tumbuh.
Sebab kata dia Perda tentang larangan membuang sampah sembarang jika tak diiringi dengan edukasi tak akan bisa berjalan maksimal.
"Kami juga berharap Pemkot terus bekerja menyediakan bak-bak sampah di masing-masing RT guna mendukung gerakan tersebut tersebut," jelasnya.
Di sisi lain, Satpol PP juga dimintanya tegas melakukan tindakan sesuai perda yang berlaku, kepada pelaku usaha yang kedapatan membuang sampah di saluran atau sungai.
Menurutnya, persoalan sampah ini harus disikapi secara serius sama seperti menangani permasalahan Covid-19.
"Sambil pemkot melakukan upaya-upaya perencanaan pembangunan yang bisa membuat Surabaya bebas dari genangan air yang selama ini jadi momok kota yang dihuni banyak bangunan bertingkat ini," tegasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News