GenPI.co Jatim - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa meminta kepada seluruh warganya agar tidak larut dalam eufirua malam pergantian tahun.
Tak hanya itu saja, dirinya juga meminta masyarakat melakukan pembatasan dalam hal mobilisasi.
"Tolong menahan diri, kita jaga proses penyambutan tahun baru tetap tinggal di rumah," kata Khofifa, Jumat (31/12) malam.
Hal itu dilakukan untuk mencegah munculnya kemungkinan munculnya kasus Covid-19, terlebih saat juga sudah ada varian jenis baru omicron.
Artinya kata dia, kewaspadaan menjadi kunci untuk mengantisipasi hadirnya varian baru itu di Jawa Timur.
"Kita harus memabangun kewaspadaan bersama-sama," jelasnya.
Apa lagi kata mantan Menteri Sosial itu, ada kecenderungan saat awal tahun lumrahnya masyarakat melakukan kunjungan ke tempat-tempat wisata.
"Maka tempat wisata harus jaga prokes dengan ketata. Pembatasan jumlah tempat wisata harus betul-betul harus ditegakkan penyelanggara wisata yang bersangkutan," imbuhnya.
Khofifah berharap pada tahun 2022 nanti tidak ada lagi kabar kenaikan kasus covid-19, baik di Indonesia maupun Jawa Timur.
Oleh karena itu langkah pembatasan ketat memang musti dilakukan, untuk menjaga kondusifitas di tengah masyarakat.
"Jadi kita ingin memastikan pergantian malam tahun baru 2021 ke 2022 semua berjalan aman, kondusif dan jadi sesuatu yang bisa memberikan bahagia memasuki 2022," ungkapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News