Omicron Merebak, Dinkes Jatim Beri Penjelasan

04 Januari 2022 03:00

GenPI.co Jatim - Satu orang sudah dipastikan terjangkit omicron virus baru Covid-19. Sedangkan satu orang lain masih menunggu keluarya hasil whole genome sequence (WGS) di Jawa Timur.

Menanggapi ada warga yang terkena omicron, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur, dr Erwin Astha Triyono mengatakan, satu temuan warga yang terpapar itu berasal dari hasil tracing.

Pasien yang terpapar omicron masih berstatus sebagai keluarga. Namun keduanya tidak dalam satu rumah yang sama.

"Diberi catatan bahwa pasien kedua cucunya sebetulnya tidak ada kontak epidemiologi," kata Erwin, Senin (3/1).

BACA JUGA:  Dinkes Jatim Ungkap Kronologi Masuknya Omicron di Jawa Timur

Soal hasil WGS pasien dari hasil tracing itu diperkirakan akan terbit dal beberapa hari kedepan.

Erwin menyebut saat keduanya dalam kondisi yang baik-baik saja.

BACA JUGA:  180 Layanan Publik Tersedia di MPP Merdeka Malang, ini Daftarnya

"Pemeriksaan WGS cucunya diharapkan 3-5 hari sudah ada hasil, meskipun kondisinya dua-duanya baik," jelasnya.

"Jadi (pasien kedua) positif masih proses pemeriksaan WGS meskipun tidak ada kontak dengan pasien yang pertama," ujarnya.

BACA JUGA:  Gunung Semeru Luncurkan Kembali Awan Panas Guguran

Erwin pun menyebut, dengan belum keluarnya hasil WGS dari cucu atau pasien ke dia, maka jumlah kasus omicron di Jawa Timur saat ini masih terhitung satu orang.

"Jadi klarifikasi omicron masih satu, yang satu (masih) proses cari informasi (melalui WGS). Meskipun pasien positif semua kita kirim ke ITD (Institute of Tropical Disease Unair) untuk pemeriksaan WGS," terangnya.

Hal itu sesuai dengan data yang sudah dikirimkan pihak ITD Unair. "Dimana prof Inge sudah sampaikan yang sampai saat ini terdata di tempat beliau baru satu," imbuhnya.

Erwin menerangkan, WGS merupakan tahapan guna memastikan jenis virus yang menjangkit seseorang. Nantinya ketika hasil keluar, maka akan diketahui jenis variannya.

"Nanti (saat hasil WGS keluar) kita tau persis virus mutasi level alpha, beta, delta, atau omicron," terangnya.

Sementara itu, Erwin mengatakan bahwa pasien pertama yang terjangkit varian omicron sempat melakukan perjalanan ke salah tempat pariwisata di luar Kota Surabaya, selama 5 hari.

Yang bersangkutan pergi berdua dengan suaminya, mulai tanggal 20-25 Desember 2021 dengan menggunakan kendaraan pribadi.

"Tanggal 20 (Desember 2021) aman pergi ke beberapa tempat, 25 pulang ada keluhan itu ada nyeri tenggorokan berlendir pilek," terangnya.

Kemudian pada tanggal 28 Desember 2021 yang bersangkutan melakukan swab PCR dengan hasil tes positif.

"Kemudian dilakukan pemeriksaan WGS, sehingga dengan begitu lengkap sesuai regulasi pusat. Sehingga berhasil menemukan," ungkapnya.

Di sisi lain dirinya memastikan bahwa pasien omicron di Jawa Timur ini tak memiliki riwayat perjalan internasional.

"Dia (pasien) tidak ada riwayat ke luar negeri," jelasnya.

Selanjutnya, langkah pelacakan atau tracing dilakukan kepada sejumlah orang kontak erat.

"Tracing sudah keluarga dan lingkugan, kurang lebih 15-16 orang. Hasil tracing semua negatif kecuali cucunya. Tapi cucunya itu beda rumah," kata Erwin. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM