GenPI.co Jatim - Pemkot Madiun memilih tak menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen terlebih dahulu.
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Madiun Lismawati mengatakan, PTM untuk jenjang TK, SD, dan SMP dilakukan secara terbatas dan hybrid.
"Setelah libur ini masuknya tetap PTM 50 persen dulu, sisanya daring. Kita lihat cakupan vaksinasi dulu. Kalau kondisi Covid-19 terus membaik, kemungkinan bisa kita tingkatkan 75 persen. Intinya bertahap dulu," ujarnya, Selasa (4/1).
Sebenarnya, Kota Madiun telah memenuhi syarat menggelar PTM 100 persen. Namun, pemkot tak mau gegabah.
Lismawati ingin memastikan dulu penyebaran Covid-19 benar-benar aman. Mengingat varian Omicron telah terdeteksi di Jawa Timur.
Pihaknya mengaku, PTM akan dilakukan secara bertahap menyesuaikan capaian vaksinasi anak usia 6-11 tahun.
Sampai saat ini vaksinasi anak usia tersebut sudah mencapai 40 persen dari total target sasaran sebanyak 15.657 anak.
"Kami berhati-hati untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Apalagi vaksin anak 6-11 tahun belum tuntas," katanya.
Semester ganjil untuk jenjang TK, SD, dan SMP baru dimulai pada 11 Januari 2022. Setelah libur semester selesai pihaknya akan menggelar Rapid Test (RT) atau tes cepat antigen acak.
"Dinas Pendidikan nanti berkoordinasi dengan Dinkes-PPKB untuk mengadakan rapid test acak saat pertama masuk setelah libur semester," katanya.
Dindik Kota Madiun mengimbau kepada anak didik dan orang tua untuk tetap menerapkan protokol kesehatan. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News