GenPI.co Jatim - Pemkot Surabaya terus mematangkan persiapan pembelajaran tatap muka (PTM).
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh mengatakan, rencananya PTM akan digelar secara bertahap sembari melihat perkembangan kasus Covid-19.
"Jadi (pemberlakuan PTM) 50 persen. Nanti akan dievaluasi, baik kondisi perkembangan penyebaran virus maupun kondisi anak-anak didik kita, itu nanti dievaluasi selama 3 bulan," katanya, Rabu (5/1).
Bila hasil evaluasi tak ditemukan lonjakan kasus Covid-19, bukan tidak mungkin persentase pembelajaran di dalam kelas dinaikkan.
"Nanti 50 kemudian 75 persen dengan harapan tadi (ketika rapat) bisa berjalan dengan baik. Jadi kita mencari yang terbaik buat anak didik kita," terangnya.
Yusuf menjelaskan, pada tahap awal ini akan dilakukan PTM 100 persen secara terbatas.
Siswa yang masuk ke kelas menyesuaikan dengan kapasitas. Dispendik Surabaya menerapkan jarak satu meter pada setiap bangku.
Setiap sekolahan akan berbeda-beda jumlah jumlah keterisian di tiap kelas, menyesuaikan kepasitas dengan bangku yang sudah di set sesuai protokol kesehatan.
"Mungkin (yang masuk) 50 persen hari ini tatap muka, 50 persen besoknya," ujarnya.
Yusuf mengaku tengah menerapkan kajian khusus pada kemampuan daya tampung setiap kelas dengan menyesuaikan kehadiran siswa.
"Tadi jarak kan (diatur) 1 meter, nanti kalau dulu namanya daya tampung (siswa) 32 per kelas. Nanti kalau dengan pola jarak 1 meter isinya berapa, mungkin ada 16 atau berapa gitu," jelasnya.
Ketika ditanya jadwal penerapan PTM, Yusuf menyebut bakal dilakukan dalam waktu dekat dengan penerapan prokes.
"Kalau itu (masuk PTM) segera mungkin kita laksanakan, harapannya supaya semua anak didik bisa tatap muka di sekolah," terangnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News