Universitas Brawijaya Dirikan Monumen Baru, Penuh Arti Mendalam

08 Januari 2022 18:30

GenPI.co Jatim - Universitas Brawijaya mendirikan sebuah monumen baru, Dwija Monabrata Prastistha untuk mengenang pahlawan tanpa tanda jasa, yakni guru.

Selain guru, monumen ini dipersembahkan bagi mereka yang sudah berkorban demi dunia pendidikan di bidang kesehatan.

Monumen Dwija Monabrata diresmikan oleh Rektor Universitas Brawijaya (UB) Prof Nuhfil Hanani bersama Dekan Fakultas Kedokteran dr Wisnu Barlianto pada Jumat (7/1)

BACA JUGA:  Wali Kota Eri Instruksikan Lurah dan Camat, Penting!

Monumen tersebut didirikan untuk memberikan penghormatan terhadap jenazah yang dijadikan kadafer bagi mahasiswa FK untuk mengetahaui anatomi manusia.
“Seorang dokter harus tahu anatomi tubuh manusia yang sesungguhnya karena hal tersebut tidak bisa hanya belajar buku saja. Dwija Monabrata Pratistha bermakna Guru Bersemayam Dalam Diam.” kata dr. Wisnu Barlianto.

Monumen Dwija Monabrata Pratistha diletakkan di kompleks pemakaman UB Karangploso Kabupaten Malang. Selain monumen, jenazah yang sudah selesai digunakan dikuburkan di lokasi tersebut.

BACA JUGA:  Pemkot Kediri Bagi Ikan Cupang dan Guppy, Dahsyat Manfaatnya

“Jadi meskipun mereka adalah jenazah tapi sudah memberikan pengetahuan kepada mahasiswa FK sehingga kita sebut sebagai guru yang bersemayam dalam diam,” lanjutnya.

Sekedar untuk diketahui Kadafer adalah jenazah atau mayat yang digunakan untuk bahan pembelajaran mahasiswa kedokteran ataupun tenaga medis.

BACA JUGA:  Pemkot Malang Kaji Ulang PTM, Keputusan Akhir Januari

“Kadafer tersebut bukan sampah atau apa. Itu adalah jenazah sehingga kita melakukan proses yang sesuai dengan agama. Kita kuburkan di kompleks pemakaman UB,” katanya.

Selain Monumen Dwija Monabrata Pratistha, Rektor dan Dekan FK juga meresmikan Masjid Nuurusy-Syifa’ dan Ruang Research Innovation Public Service and Publication Information (RIIPI) serta Lab and Dep Ilmu Faal.

“Masjid Nuurusy-Syifa’ artinya cahaya penyembuh. Harapannya kita lulusan FK bisa menjadi tenaga kesehatan dalam membantu penyembuhan pasien. Selain itu, diharapkan melalui pembangunan masjid ini civitas akademika FK senantiasa tidak hanya sehat secara fisik tapi juga spiritual,” imbuhnya.

Senada dengan Dekan FK, Rektor Prof Nuhfil menambahkan masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah tapi juga mengembangkan ilmu ilmu berkaitan dengan agama.

“Mudah-mudahan dengan diresmikannya masjid digandeng dengan persemian lab bisa dikawinkan kepentingan agama dengan ilmu sehingga bisa menjadi sangat baik,” ucap Rektor Nuhfil. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM