GenPI.co Jatim - Mecuat dugaan praktik pemotongan honor petugas vaksinasi Covid-19 oleh oknum pejabat di lingkungan Pemkab Bangkalan.
Dinas Keseatan (Dinkes) Bangkalan pun turun tangan untuk menelusuri kasus tersebut.
"Honor yang diterima petugas itu merupakan hak yang bersangkutan dan tidak boleh ada pemotongan, kecuali memang diberikan secara sukarela oleh si penerima honor tersebut," kata Kepala Dinkes Bangkalan Sudiyo, Sabtu (8/1).
Pihaknya memastikan honor petugas vaksinasi telah dicairkan pada 21 Desember 2021. Sudiyo megatakan, dari dinkes tidak ada pemotongan.
Sebelumnya, sejumlah vaksinasi di puskesmas mengeluh adanya praktik pemotongan honor di tempatnya bertugas.
Salah satunya seperti petugas di Puskesmas, Kecamatan Kota Bangkalan. Diketahui honor 20 petugas vaksinasi Covid-19 dipotong secara sepihak.
Tidak ada permintaan persetujuan kepada yang bersangkutan terlebih dahulu dari petugas.
Kepala Puskesmas Kota Bangkalan dr. Wiwik mengeklaim, pemotongan tersebut untuk dibagi rata dengan petugas vaksinasi Covid-19 lainnya.
"Memang benar ada pemotongan, tapi tujuannya dibagi rata dengan petugas vaksinasi Covid-19 lainnya," kata dia.
Wiwik menjelaskan, di puskesmas yang dipimpinnya sebenarnya total ada 60 orang petugas vaksinasi Covid-19. Namun yang mendapatkan SK dari Dinkes Bangkalan hanya 20 orang.
Sisanya, sebanyak 40 orang tidak mendapatkan SK dari dinas kesehatan setempat. Petugas yang tidak mendapatkan SK tersebut otomatis tak mendapatkan honor dari dinas.
"Maka demi keadilan dan kebersamaan, honor yang diterima oleh 20 petugas vaksinasi tersebut kita potong dan dibagikan secara merata kepada 40 petugas lainnya yang tidak masuk dalam SK tersebut," kata Wiwit
Hanya saja, Wiwik belum bersedia untuk memberitahu berapa potongan yang dilakukan terhadap 20 petugas vaksin tersebut.
Dia membantah bahwa pemotongan tersebut dilakukan secara sepihak. Semua dilakukan atas sepengetahuan penerima honor. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News