GenPI.co Jatim - Anggota DPRD Kota Surabaya Tjutjuk Supariono meminta pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen dibarengi dengan adanya fasilitas PeduliLindungi.
Dia menyebut, fasilitas PeduliLindungi itu sebagai langkah kontrol atas kapasitas yang ada di sekolah.
"Kita kan juga ingin cek kapasitas murid di dalam," ujar Tjutjuk saat dihubungi GenPI.co Jatim, Minggu (9/1).
Apalagi penerapan PTM masih diselimuti oleh merebaknya virus Covid-19.
Oleh karena itu, scan QR Code tersebut kata Tjutjuk menjadi barang penting yang harus tersedia.
"Untuk PeduliLindungi ya perlu, karena posisinya masih seperti ini," tegasnya.
Soal penempelan, politisi PSI itu meminta jika keberadaan scan barcode aplikasi tersebar banyak di lingkungan sekolah.
Tujuannya, yakni untuk meminimalisir ada kerumunan pelajar saat akan melakukan pemindaian.
"Sebanyak-banyaknya dan benar-benar diawasi," ungkapnya.
Sebagaimana yang diketahui, direnanakan PTM 100 persen di Kota Surabaya bakal mulai berjalan pekan depan dengan menggunakan sistem shift.
Pembelajaran pada jenjang SMP akan dimulai pukul 06.30-09.30 WIB pada sesi pertama dan sesi keduanya yakni pada pukul 10.00-13.00 WIB.
Kemudian jenang SD pada sesi pertama akan dimulai pukul 07.00-09.00 WIB dan sesi keduanya pembelajaran dimulai pukul 09.30.12.00 WIB. Sedangkan PAUD akan memulai PTM di pukul 08.00-09.20 WIB. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News