Bencana Alam di Kota Batu 2021, Tanah Longsor Paling Sering

11 Januari 2022 19:00

GenPI.co Jatim - Jumlah kebencanaan di Kota Batu terus meningkat selama empat tahun belakangan. Pada 2021 saja, sudah terjadi 152 bencana dengan catatan terbanyak kejadian tanah longsor.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu menguraikan di 2021 mengalami peningkatan, yakni sebanyak 152 kejadian bencana, dibanding 2020 sebanyak 114 kejadian bencana.

Kepala BPBD Kota Batu, Agung Sedayu menguraikan bencana yang terjadi di kota apel ini didominasi bencana alam.

BACA JUGA:  Terkuak, Ternyata ini Penyebab Banjir Surabaya Akhir Pekan Lalu

Bencana alam itu terjadi di beberapa kecamatan di Kota Batu, yakni di Kecamatan Bumiaji sebanyak 74 kali, Kecamatan Batu 53 dan Kecamatan Junrejo 25 kali kejadian bencana. Terparah adalah, kejadian banjir bandang yang menerjang tujuh dusun pada 4 November 2021 lalu.

Selain itu, secara lebih rinci, BPBD Kota Batu juga memetakan daerah rawan longsor di Kota Batu yakni, wilayah Kecamatan Temas tercatat 17 bencana, Kelurahan Songgokerto, Kecamatan Batu tercatat 18 bencana, serta Desa Tulungrejo 15 bencana dan Desa Gunungsari Kecamatan Bumiaji sebanyak 13 bencana.

BACA JUGA:  HUT ke-49 PDIP Surabaya, Eri Bagi Cerita Saat Sekolah Partai

“Bencana muncul karena kondisi topografi Kota Batu yang di kawasan dataran tinggi. Sehingga, sering kali terjadi tanah longsor, tercatat ada 103 kali bencana setahun kemarin,” kata Agung, saat dikonfirmasi, Selasa (11/1).

Selain tanah longsor, di peringkat kedua ada bencana banjir yang tercatat sebanyak 25 kali terjadi di Kota Wisata ini. Kemudian, disusul dengan angin kencang, kebakaran, serta tanah ambles.

BACA JUGA:  Polda Jatim Bentuk Tim Khusus, Cari Penendang Sesajen Semeru

Sepanjang 2021, bencana yang terjadi juga memakan korban, tercatat ada sebanyak 205 korban dengan rincian tujuh meninggal dunia, 32 luka-luka, dan 116 mengungsi. Sedangkan untuk kerusakan bangunan totalnya mencapai 80 unit.

Untuk upaya mitigasi bencana, kini BPBD Kota Batu berencana untuk menambah pemasangan alat Early Warning System (EWS) di sejumlah titik potensi rawan baru. Meski saat ini sudah ada 10 EWS terpasang di sejumlah titik rawan longsor.

“Untuk tahun ini kami akan pasang 1 unit EWS lagi di Desa Punten atau Gunungsari,” katanya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM