GenPI.co Jatim - Hujan yang melanda Kota Surabaya pada Selasa (11/1) membuat Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menginstruksikan seluruh camat untuk mengecek kesiapan rumah pompa.
Instruksi yang dia berikan kepada para camatnya, untuk ikut memantau tingkat elevasi pada rumah pompa yang ada di wilayah kecamatannya masing-masing.
"Maka rumah pompa elevasinya harus 0. Paling tidak kalau naik (elevasi) sampai 50 masih ditoleransi. Tapi ketika rumah pompa itu sudah sampai elevasi 150 atau batas maksimal," kata Eri seusai meninjau rumah pompa di wilayah Kecamatan Wonorejo, Selasa (11/1) sore.
Eri menyebut, apa yang diintruksikannya untuk memudahkan proses koordinasi dengan setiap pos-pos Dinas Pemadam Kebakaran (PMK) Kota Surabaya.
Kemudian ketika mendapatkan kabar, maka pihak PMK akan langsung menerjunkan unitnya.
"Kita sediakan mobil-mobil PMK untuk menarik air supaya gak terjadi luberan air. Contoh seperti yg ada di Jalan Dharmawangsa, Basuki Rahmat, sampai Panglima Sudirman," jelasnya.
Penggunaan mobil PMK untuk membantu proses penyedotan air disebabkan pompa air disana masih menggunakan gravitasi.
Oleh karena bantuan tenaga dari mobil PMK dibutuhkan untuk memaksimalkan langkah antisipasi kemunculan banjir.
"Sambil menunggu pemasangan pompa, maka dilakukan penarikan menggunakan mobil PMK," ujarnya.
Mantan Kepala Bappeko Surabaya ini menyebut bahwa tingkat elevasi di rumah pompa harus dipantau secara menyeluruh.
"Kedua saya ingin memastikan bahwa ketika hujan turun atau ketika mendung maka yang namanya pemimpin wilayah yaitu camat-camat harus tau (kondisi) rumah pompa dan tinggi elevasinya berapa," terangnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News