GenPI.co Jatim - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah mengumumkan jajaran kepengurusan baru. Salah satunya Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Hal ini menjadi yang pertama dalam sejarah Ormas Islam terbesar di Indonesia yang berdiri pada tahun 1926 itu.
Khofifah Indar Parawansa berada di jajaran Tanfidziyah bersama putri Presiden RI ke-3, Alissa Qutrinnada Wahid.
Gubernur Jawa Timur perempuan pertama itu bercerita jika beberapa waktu yang lalu sempat mendapatkan telepon dari Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf.
Kemudian dirinya menanyakan tentang kesedian Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, pada masuknya perempuan dalam struktural PBNU.
"Pasti ini semua di dalam otoritas Rais Aam untuk menentukan dengan memusyawarahkan, tentunya bersama Ketua Umum Tanfidyah," kata Khofifah di Grahadi, Rabu (12/1).
Kemudian katanya, usulan tersebut juga dari KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus yang menyatakan bahwa sudah saatnya perempuan hadir di struktural PBNU.
"Lalu menurut Gus Solah ini juga usulan Gus Mus, sudah saat PBNU itu ada perempuan. Kemudian sudah dengan persetujaan Rais Aam. Saya ditelpon lagi dan saya menyampakan saya ini pejabat publik. Jadi bagaimana kebijakan PBNU, satu," ungkapnya.
Selanjutnya, hal yang dipertimbangkan adalah kehadiran anggota perempuan lainnya pada jajaran pengurus harian, seperti ketua, kesekjenan maupun kebendaharaan.
"Apakah dijajaran ketua atau jajaran kesekjenan atau kebandaharaan. Pokoknya diharian harus ada perempuan lain. Karena saya rasa tradisi untuk rapat perjalanan luar daerah dan seterusnya," jelasnya.
"Kalau PBNU kan pengurusnya laki laki semua. Kalau ada forum biasanya memang banyak juga perempuan-perempuannya biasanya yang memenuhi ruangan dari Muslimat. Tetapi bahwa kalau rapat jadi laki laki semua," imbuhnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News