Jatim.GenPI.co - Kata "Gubernur Khofifah" sempat menjadi trending topik di media sosial Twitter pada Minggu (4/4) kemarin.
Setelah ditelusuri ternyata mayoritas akun yang mencuitkan "Gubernur Khofifah" merupakan akun-akun baru yang baru bergabung di bulan Januari 2021 dengan pengikut kurang dari 100.
BACA JUGA: Bupati Trenggalek Tinjau Persiapan Pilkades, Terapkan Prokes!
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono menegaskan tidak memiliki dan memperkerjakan buzzer atau pendengung di media sosial.
Hal tersebut dia sampaikan menanggapi kata-kata "Gubernur Khofifah" yang sempat beberapa kali menjadi trending topik itu.
“Sekali lagi saya ingin tegaskan bahwa Grahadi tidak pernah memanipulasi percakapan di platform media sosial manapun. Kami juga tidak pernah menganggarkan untuk menggerakkan buzzer,” ungkap Heru di Grahadi, dalam siaran pers yang diterima GenPI.co pada Minggu (4/4).
Gubernur Khofifah sendiri, kata Heru mengaku kaget saat dirinya diberitahu jika trending di Twitter.
Terlebih percakapan yang trending tersebut berpola dan seperti mengikuti satu instruksi.
Lanjut Heru, gubernur, juga menegaskan bahwa dirinya tidak pernah menginstruksikan siapapun untuk memanipulasi percakapan di media sosial.
BACA JUGA: Jasa Tirta I Dukung Sentra Vaksinasi BUMN, Ayo Vaksin!
“Jadi isinya petikan-petikan isi berita dan statement, namun tidak jelas apa yang dimaksud. Inilah yang mengakibatkan netizen menuding Grahadi menggerakkan buzzer. Padahal kami sendiri tidak tahu siapa dirigennya,” imbuhnya.
“Kami tidak ingin berspekulasi siapa pelakunya. Mungkin orang iseng yang ingin menjatuhkan kredibilitas Gubernur Khofifah. Tapi yang pasti, kami tidak pernah mempekerjakan buzzer untuk pencitraan Gubernur Khofifah,” tambah Heru. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News