Giliran Staf dan Dosen Untag Surabaya yang Divaksin

05 Maret 2021 16:00

GenPI.co - Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya melangsungkan vaksinasi Covid-19 untuk dosen dan karyawan yang masuk kategori lanjut usia (lansia). 

Rektor Untag Surabaya Mulyanto Nugroho mengatakan, mengapresiasi langkah vaksinasi kepada tenaga kependidikan di Jatim. 

Ia juga mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo yang manargetkan perkuliahan secara tata muka Bulan Juli 2021. 

"Presiden berharap Bulan Juli sudah siap perkuliahan luring. Jadi vaksinasi ini penting, apalagi Untag Surabaya kan melibatkan 14.000 sivitas akademika," ujar Nugroho, Jumat (5/3). 

Untag Surabaya merupakan kampus pertama yang mendapatkan vaksin. Nugroho berharap dengan vaksinasi dapat membentuk kekebalan tubuh. 

"11 Februari lalu kami mendapat surat dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya untuk mengirimkan data dosen dan tenaga kependidikan karena perguruan tinggi masuk dalam pelayanan publik," kata dia. 

Ia menyebut, vaksinasi yang dilakukan di kampusnya dilakukan dua tahap. Pertama pada Bulan Maret, dana kedua Bulan April. 

Pada tahap pertama ini, vaksinasi diikuti 83 dosen, dan karyawan Untag Surabaya yang masuk kategori lansia.

Penanggung Jawab Vaksinasi Puskesmas Menur Pumpungan Surabaya dr. Dini Oktavia mengatakan, program vaksinasi akan terus berlanjut bagi dosen dan karyawan lainnya.

"Saat ini memang khusus lansia, ada 83 orang dari Untag (Surabaya). Untuk yang berusia di bawah 59 maka akan dijadwalkan kemudian," katanya. 

BACA JUGA: Pengoperasian RPH Sidoarjo Jamin Kehalalannya

Pun demikian, Dini meminta masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat meski telah divaksin.

"Tidak menutup kemungkinan orang yang sudah divaksin bisa kena Covid-19, meski tidak parah. Jadi tetap menjaga," katanya.

BACA JUGA: Bupati Banyuwangi Tinjau PTM SD/SMP

Sementara itu salah satu sivitas Untag yang menerima vaksin, Herlan Pratikto mengapresiasi akan prosedur yang ditetapkan. "Ada meja untuk riwayat penyakit jadi diperiksa dengan baik," katanya. 

Menurutnya divaksin tidak seperti yang dibayangkan banyak orang. Prosesnya cepat hanya membutuhkan 30 menit untuk melihat reaksi. 

Kalau ada perubahan langsung ditindaklanjuti. "Setelah itu mendapat sertifikat untuk kemudian kembali (vaksinasi) lagi," ujarnya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM