GenPI.co Jatim - Tempat hunian warga terdampak bencana erupsi Gunung Semeru akan memakai konsep Desa Cerdas atau Smart Village.
Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin mengatakan, konsep tersebut bertujuan untuk memudahkan kehidupan masyarakat.
"Jadi terpadu, yang disebut Smart Village, yang kami jadikan model karena terjadi semacam relokasi. Itu supaya mereka (warga terdampak) tidak kesulitan," kata Wapres saat berdialog dengan warga terdampak erupsi Gunung Semeru di Desa Sumber Mujur, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jumat (14/1).
Dia memastikan semua fasilitas publik tersedia di Desa Cerdas tersebut, termasuk penunjang untuk pengembangan kegiatan ekonomi masyarakat.
"Jadi semua dilengkapi, ada pasar, ada fasilitas kesehatan, ada ruang terbuka, ada sekolah, tempat olahraga, bahkan ditempati dengan kandang terpadu untuk sapi; dan sapinya pun sudah disiapkan," katanya.
Desa Cerdas yang akan menjadi tempat hunian sementara bagi warga terdampak erupsi Gunung Semeru.
Maruf Amin menilai, pembangunan tempat tinggal sementara ini sudah ideal untuk masyarakat.
"Saya lihat jalan dari rumah ke rumah cukup lebar, enam sampai delapan meter. Jadi ini seperti perumahan. Ini kampung ideal, Smart Village," katanya.
Dirinya menyebut, konsep Desa Cerdas ini bisa menjadi model bagi perkampungan relokasi terhadap masyarakat yang terdampak.
Karena konsepnya memperhatikan kondisi risiko bahaya dampak dari bencana alam.
Di sementara (huntara) dan hunian tetap (huntap) misalnya, Maruf Amin juga meminta agar ada penataan jalur aliran sungai lahar dingin pascaerupsi.
"Itu aliran sungai supaya ditata, dilakukan normalisasi, dan jangan sampai ini melebar ke berbagai permukiman agar nanti kalau terjadi (aliran) lahar, nanti tetap berada di jalur itu," ujar Wapres.
Wapres berharap lokasi huntara ini siap sebelum IdulFitri 2022. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News