Soal Penendang Sesajen Semeru, Tanggapan Dosen UB Malang Menohok

14 Januari 2022 18:30

GenPI.co Jatim - Kejadian penendangan sesajen di Semeru menjadi sorotan berbagai pihak. Berbagai komentar muncul dari kalangan masyarakat, termasuk dosen Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya (UB) Malang, Akhmad Muwafik Saleh.

Dia menyebut secara pendekatan komunikasi dakwah, aksi itu kurang tepat dan jauh dari sikap bijaksana.

Mantan Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan itu menilai, kejadian viral sesajen yang ditendang di kawasan erupsi Gunung Semeru tak mencerminkan kegiatan dakwah yang pernah dilakukan Wali Songo.

BACA JUGA:  PWNU Jatim Kecam Tindakan Pria Penendang Sesajen di Semeru

“Dari sinilah kita kemudian memahami mengapa dakwah Wali Songo lebih mengedepankan sikap toleransi atas keberagaman keyakinan masyarakat Jawa saat itu,” ucapnya, Jumat (14/1).

Wali Songo saat itu, kata Muwafik, tidak menyalahkan dan membumihanguskan keyakinan yang telah kokoh tumbuh di tengah masyarakat.

BACA JUGA:  Video Tendang Sesajen, PWNU Jawa Timur: Jaga Kerukunan

“Dia juga tidak melakukan akrobasi tendangan sesajen seperti yang viral saat ini,” kata pria yang juga pengasuh Ponpes Mahasiswa Tanwir Al Afkar itu.

Muwafik tidak membayangkan jika dulu Wali Songo juga membuang sesajen yang sudah menjadi kebiasaan atau budaya saat itu. Tentu yang muncul adalah penolakan terhadap Agama Islam.

BACA JUGA:  Penendang Sesajen di Lokasi Erupsi Semeru Akhirnya Ditangkap

“Kalau seperti itu pasti ada resistensi dari masyarakat tidak hanya pada keberadaan para pendakwah tersebut bahkan terhadap agama Islam,” imbuhnya.

Menurutnya, jika ada kelompok masyarakat yang melakukan tindakan sosial yang dianggap menyalahi syariat Islam, hal itu merupakan bagian dari sebuah proses budaya dan pemahaman agama yang belum final.

“Pada sisi inilah peran dakwah perlu dilakukan. Jangan petentang petenteng dalam melakukan dakwah Islam dengan mudah menyalahkan orang lain, membid’ahkan pemahaman yang berbeda bahkan mengkafirkan setiap yang berseberangan,” kata Muwafik.

Dia meminta seorang da'i agar dapat memperoleh penerimaan atas komunikasi dakwah yang dilakukannya.

“Karena sikap bijak dalam berdakwah tentu harus lebih diutamakan daripada semata menyampaikan pesan dakwah itu sendiri,” pungkasnya.

Seperti diketahui, beberapa hari terakhir viral di sosial media sesajen yang ditendang oleh seseorang di lokasi bencana Gunung Semeru. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM