Kronologi Meninggalnya Anoa Kebun Binatang Surabaya, Perhatikan

19 Januari 2022 21:00

GenPI.co Jatim - Kebun Binatang Surabaya (KBS) mengumumkan kematian salah satu Anoanya, bernama Bobby dengan perkiraan usia 19 tahun.

Hewan bernama latin Bubalus Depressicornis itu sudah menghuni KBS sejak 2006 silam.

Humas KBS Agus Supangat menerangkan, kronologi kematian Anoa berawal dari turunnya nafsu makan Bobby dan dibarengi hilangnya kemampuan untuk berdiri. Perubahan perilaku Anoa tersebut terjadi pada tanggal 15 Januari 2022.

BACA JUGA:  Setelah Lansia, Sekarang ASN Kota Malang Disuntik Booster

Pihak Manajemen KBS, lanjut Agus, langsung melaporkan keadaan Bobby kepada BBKSDA Jawa Timur.

"BBKSDA Jawa Timur bersama tim medis KBS melakukan tindakan medis, seperti pemberian infus intra vena, vitamin, mineral, obat anti kembung, antibiotika dan pemberian pakan alami dengan cara disuapi," kata Agus, Rabu (19/1).

BACA JUGA:  Soto Cak Har Kebakaran, Tidak Ada Korban Jiwa

Kondisi Bobby juga dipantau secara ketat selama 24 penuh, oleh tim medis, petugas animal walfare (kesejahterahan hewan) dan perawat satwa.

"Minggu, 16 Januari 2022 pagi hari, Bobby sudah mulai berdiri sendiri. Kemudian, defekasinya (kotoran) lembek dan berwarna kehijauan, tapi hanya sedikit," jelasnya.

BACA JUGA:  Akbar Tanjung Instruksikan Kader Golkar Turun, ini Tujuannya

Tim medis kemudian melakukan tindakan trokar, yakni upaya mengeluarkan gas untuk mengatasi gejala kembung yang diderita oleh Bobby.

Agus menyebut, seusai langkah tersebut dilakukan kondisi Anoa koleksi KBS sudah mulai pulih. Hal itu ditunjukkan dengan mulai membaiknya nafsu makan hewa tersebut. "Namun, masih tidak normal dan teramati sedikit kembung," terangnya.

Nah, karena belum normal, dilakukan tinakan USG oleh petugas untuk mengetahui kondisi tubuh bagian dalam Anoa koleksi KBS tersebut.

Sayangnya, pada pukul 17.30 WIB nyawa Bobby tidak dapat diselamatkan.

"Manajemen Kebun Binatang Surabaya langsung segera melaporkan hal tersebut ke BBKSDA Jawa Timur. Kemudian, dilakukan Pemeriksaan Pasca Kematian (autopsi) oleh tim medis Kebun Binatang Surabaya dan BBKSDA Jawa Timur," ungkapnya.

Agus menyebut, hasil diagnosa kematian Bobby sementara ini menyatakan hewan tersebut meninggal karena faktor usia.

"Fungsi organ tubuh satwa mengalami penurunan, sebab dari beberapa hasil penelitian dan literature yang ada, menyebutkan bahwa rata-rata usia hidup satwa jenis Anoa berkisar antara 22-24 tahun," kata Agus.

Pihaknya lantas mengirimkan sampel bagian organ tubuh trakea, paru-paru, jantung, limfa, hati, ginjal, lambung, usus halus dan usus besar ke laboratorium.

"Untuk memperkuat diagnosa penyebab kematian, sedangkan organ lainnya dilakukan pemusnahan dengan dibakar di Krematorium Kebun
Binatang Surabaya," imbuhnya.

Kematian Bobby ini mengurangi jumlah koleksi Anoa yang ada di KBS. Saat ini, mamalia itu tersisa 5 ekor yang terdiri sari satu ekor jantan dan empat betina.
(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM