GenPI.co Jatim - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menginstruksikan kepada seluruh camat dan lurah memperketat kampung-kampung untuk mencegah melonjaknya jumlah Covid-19.
Pihaknya meminta Satgas Kampung Wani Jogo Suroboyo untuk diaktifkan kembali.
Dia ingin satgas ini melakukan skrining setiap warga yang baru saja datang dari luar kota.
"Kalau ada warga yang dari luar kota itu langsung test dulu dan warganya harus berani. Jangan sampai telat," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Jumat (21/1).
Mantan Kepala Bappeko Surabaya itu menyebut, ketika penangan telat dikhawatirkan akan terjadi lonjakan kasus Covid-19. Mengingat telah ada temuan beberapa warga di Kota Pahlawan yang terkonfirmasi varian Omicron.
"Kalau sudah telat (skrining) dan kasus (covid-19) masuk ke wilayahnya mau berapa (orang lagi yang terpapar) berikutnya. Hal itu pasti jadi mengembang dan tersebar dimana mana," jelasnya.
Selain memperketat langkah pengamanan di wilayah perkampungan, pihaknya juga semakin menggalakkan swab hunter dan swab masal. "Malah lebih banter maneh (lebih kencang lagi)," tegasnya.
Eri juga meminta masyarakat untuk meningkatkan disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes).
Sekadar diketahui, empat orang warga Surabaya dilaporkan terkonfirmasi Covid-19 varian Omicron. Keempatnya berstatus sebagai keluarga.
Dua (orang) sembuh, empat masuk (positif Omicron). Tapi, kondisinya baik dan tanpa gejala," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Nanik Sukristina, Selasa (18/1).
Nanik menjelaskan, salah satu dari keempat pasien itu sempat melakukan perjalanan ke luar kota. Kemudian yang bersangkutan diketahui terpapar Covid-19 varian Omicron setelah kembali ke Surabaya.
"Riwayatnya si ibu dari luar kota terus menular ke anaknya. Yang anaknya usia dua dan empat tahun, satu keluarga. Setelah (tes) swab, hasil terakhirnya masih positif," terangnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News