Bangga! 6 Dosen Unusa Masuk Daftar 500 Ilmuan Indonesia

25 Januari 2022 01:00

GenPI.co Jatim - Sebanyak enam dosen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) masuk dalam daftar 5.000 ilmuan Indonesia versi Alper Doger Scientific Index (AD Scientific Index) 2022.

Keenam dosen tersebut adalah Rektor Unusa Achmad Jazidie, Teguh Herlambang, Ubaidillah Zuhdi, Mohamad Yusak Anshori, Abdul Muhith, dan Achmad Syaifuin, serta pengurus Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yasris) Muchlas Samani.

"Kami sangat bersyukur atas apa yang telah diraih para dosen," kata Rektor Unusa Achmad Jazidie melalui keterangan pers yang diterima GenPI.co Jatim pada Selasa (25/1).

BACA JUGA:  Penting! Seruan Wali Kota Malang ini Wajib Dilaksanakan

Sebagai informasi, Alper Doger Scientific Index merupakan studi yang menunjukkan total dan koefisien produktivitas kinerja publikasi selama lima tahun terakhir dari para ilmuan erdasarkan skor H-Indekx dan kutipan menurut Google Scholar.

Indeks memberikan peringkat dan penilaian ilmuwan dalam suatu bidang studi dan cabang akademik dari 14.120 perguruan tinggi dan 215 negara.

Daftar itu didasarkan dari berbagai karya ilmiah yang dinilai dari H Index, I Index, dan situasi yang diindex oleh Google Scholar.

BACA JUGA:  Warga Batu Jangan Kendor Prokes, Tim Pamor Keris Siap Mengawasi

Rektor Unusa Achmad Jazidie berharap, capaian tersebut dapat memotivasi dosen lain untuk terus mengomunikasikan hasil-hasil penelitian maupun pengabdian masyarakatnya melalui jurnal-jurnal ilmiah bereputasi.

"Apa yang telah dicapai ini merupakan langkah untuk Unusa memperoleh pengakuan internasional. Keinginan untuk menuju pengakuan internasional memang menjadi kehendak kami karena itu segala langkah telah dilakukan untuk membangun fondasi yang kokoh ke arah itu," katanya.

BACA JUGA:  PBNU Panggil Ketua PCNU Bondowoso Terkait NU Peralat PKB

Unusa juga terus menggelar beberapa program kerja sama dengan lembaga-lembaga internasional dan perguruan tinggi di luar negeri.

Jazidie menyadari, prestasi itu bukanlah sesuatu yang datang secara tiba-tiba, tetapi memerlukan persyaratan perencanaan, aktivitas dan sumber daya.

Ada tiga hal yang menjadi pertimbangan dalam menentukan keinginan untuk memperoleh pengakuan internasional, yaitu tren global perguruan tinggi, kebijakan nasional, dan kondisi riil Unusa.

"Dari tiga pertimbangan tersebut, keinginan Unusa untuk memperoleh pengakuan internasional bukanlah sesuatu yang mustahil. Tentu hal ini merupakan tantangan yang harus sesegera mungkin bisa diwujudkan," katanya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fitra Herdianariestianto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM