GenPI.co Jatim - DPRD Surabaya meminta pemerintah Surabaya memperketat langkah gawat darurat dengan mengaktifkan hotline di puskesmas selama 24 jam.
Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya Khusnul Khotimah mengatakan, pelayanan cepat untuk menunjang penanganan bagi masyarakat yang membutuhkan perawatan. Saat kondisi pandemi Covid-19 belum rampung juga terdapat ancaman penyakit lainnya, yakni Demam Berdarag Dengue (DBD).
"Kondisi kegawatdaruratan bisa terjadi kapan saja. Makanya hotline di puskesmas harus diaktifkan kembali," kata Khusnul, Kamis (27/1).
Khusunul meminta, nomor masing-masing puskesmas sudah harus disosialisasikan oleh camat, lurah, RW, RT maupun kader kesehatan kepada masyarakat.
"Harus ada petugas yang menjaga (hotline) 24 jam," jelasnya.
Politisi PDI Perjuangan itu menyebut, dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya jumlah kasus DBD saat ini mencapai 46 orang. Mereka menjalani perawatan di RSUD dr Soewandhie.
Pada data itu juga mencantumkan 22 orang terserang DBD yang dirawat si RSUD Bhakti Dharma Husada. Kemudian, terdapat 31 orang yang terjangkit penyakit itu di beberapa kecamatan.
Oleh karena itu, dirinya mendorong Pemkot Surabaya untuk memasifkan edukasi kepada masyarakat melalui kader kesehatan tentang penerapan 3M.
"Menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air dan mengubur barang bekas. Kemudian melakukan upaya-upaya dini penanganan gejala awal DBD," terangnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News