Pasien Covid-19 di Surabaya Kembali Meningkat, Waspada!

28 Januari 2022 21:30

GenPI.co Jatim - Pandemi covid-19 belum berakhir, di Surabaya, pasien Covid-19 per Kamis (27/1) kemarin mencapai 127 pasien. Jumlah tersebut merupakan data dari website resmi milik Pemkot Surabaya lawancovid-19.surabaya.go.id.

Sedangkan jumlah kasus covid-19 di Kota Surabaya punya angka yang fluktuatif, pada 20 Januari jumlah kasus aktif berjumlah 33 pasien, di 21 Januari angka itu naik menjadi 40 kasus dan bertahan hingga 22 Januari.

Lalu, terjadi penambahan 1 kasus pada 23 Januari dan kembali turun menjadi 40 kasus aktif, di tanggal 24 Januari.

BACA JUGA:  Polres Malang Kota Lakukan Langkah Tegas, ini Buktinya

Pada tanggal 25 Januari angka covid-19 di Kota Pahlawan melonjak menjadi 77 kasus. Di tanggal 26 Januari kasus pandemi tercatat sebanyak 95 kasus dan di tanggal 27 Januari kemarin, jumlah kembali naik menjadi 127 kasus.

"Rata-rata yang non (warga luar) Surabaya, ada 30 sampai 40 orang," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Jumat (28/1).

BACA JUGA:  Kasus Covid-19 Naik, Pemkot Malang Siapkan Cara Jitu

Menurutnya, hampir 50 persen pasien covid-19 merupakan orang dengan riwayat perjalan luar kota. Sebab, warga Surabaya sendiri tak hanya melakukan aktivitas harian di dalam kota saja.

"Ada yang ke luar kota lalu kembali (pulang) sakit, tapi yang kita lihat adalah ternyata dampaknya Alhamdulillah tidak sampai parah dan sembuhnya langsung cepat," ungkap dia.

BACA JUGA:  DBD di Jatim Meroket, Jumlahnya Ribuan Orang

Mantan Kepala Bappeko Surabaya itu menambahkan, ketika ada warga yang sudah dinyatakan terpapar melalui uji usap, disarankan untuk melakukan isolasi di Asrama Haji Sukolilo.

Namun, ketika pasien kondisinya menurun, pihaknya akan langsung melakukan perawatan di rumah sakit.

Eri tak menyarankan warganya yang terpapar melakukan isolasi atau karantina di rumah, lantaran kini sudah ada varian Omicron.

"Varian Omicron cepat menular dan nanti Insyaallah, biasanya 14 hari yang sembuh juga banyak," ucapnya.

Politisi PDI Perjuangan ini menegaskan, bakal melakukan langkah pengamanan optimal dan menjaga tingkat asesmen Kota Surabaya tetap di level 1.

Bed occupancy rate (BOR) akan terus dijaga persentasenya. Sedangkan langkah testing, tracing dan treatmen (3T) terus digencarkan.

"BOR kita saat ini juga 1,92 persen. Kalau kita ini kurang dari 60 persen, maka kita ini dikatakan Level 1. Berarti masih banyak (BOR), karena setiap rumah sakit diwajibkan menyediakan tempat tidur untuk Covid-19," jelas Eri. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM