GenPI.co Jatim - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberi perhatian serius pada persoalan rasisme yang terjadi di SMA Negeri 1 Pakusari, Kabupaten Jember.
Mantan menteri sosial itu datag langsung ke SMA Negeri 1 Pakusari untuk menangani masalah tersebut.
"Kita bersama-sama di SMAN Pakusari karena ada penyampaian kata-kata yang kurang tepat, ada kekhilafan dari seorang guru kepada siswa," ujarnya, Sabtu (29/1).
Peristiwa tersebut terjadi pada oknum guru yag menyebut salah satu siswa asal Papua peserta program Afirmasi Pendidikan Menengah (Adem) dengan sebutan "Si Hitam" di dalam kelas.
Setelah siswa tersebut tidak mengerjakan tugas. Oknum guru yang bersangkutan merasa kesal dan terlontar kata-kata yang mengarah ke rasisme.
"Sang guru sudah menyampaikan permohonan maafnya dan siswa juga memaafkan, sehingga menganggap masalah itu selesai," kata Khofifah.
Khofifah mengaku datang langsung ke SMAN 1 Pakusari guna memastikan pembelajaran tetap berjalan normal.
"Kepala sekolah sudah menyampaikan bahwa persoalan itu sudah selesai karena sang guru sudah minta maaf dan murid juga memaafkan, sehingga saya berharap kejadian itu tidak terulang kembali," tegasnya.
Dia memastikan guru tersebut akan diberikan tugas ke tempat lain. Khofifah berharap suasana belajar menajar di SMAN 1 Pakusari bisa tetap kondusif.
Khofifah juga menyempatkan menemui 10 siswa dan siswi asal Papua. Dirinya kemudian mengajak para siswa siswi tersebut untuk ikut menyanyi bareng lagu daerah Papua
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah memberikan hadiah jersey timnas sepak bola Indonesia.
Gubernur Khofifah yang didampingi Bupati Jember Hendy Siswanto dan Kapolres Jember AKBP Herry Purnomo beberapa kali mengajak para siswa asal Papua untuk mengibarkan bendera Merah Putih. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News