GenPI.co Jatim - Pengurus Klenteng Boen Bio Surabaya memutuskan untuk tak menggelar kegiatan yang bersifat masal saat perayaan Tahun Baru Imlek.
Hal itu dilakukan untuk mencegah munculnya kerumunan, sekaligus sebagai upaya mematuhi protokol kesehatan (prokes) sesuai regulasi pemerintah.
"Tidak ada perayaan barongsai, karena dikhawatirkan mengundang kerumunan," kata Humas Klenteng Boen Bio Liem Tiong Yang, Minggu (30/1).
Liem mengatakan, semua persiapan telah dilakukan Klenteng Boen Bio, termasuk tentang jumlah jemaat yang akan beribadah.
Pada kondisi normal jumlah jemaat bisa mencapai 300 orang lebih, tahun ini hanya diperuntukkan bagi 60 orang saja.
Jemaat bisa melakukan registrasi ke bagian sekretaris kepengurusan sebelum menjalankan ibadah.
"Kalau pandemi ini kami batasi hanya pengurus dan untuk umat aktif mendaftar dulu," jelasnya.
Liem menilai, ibadah menjadi hal yang harus di kedepankan. Menurutnya itu penting, ketimbang menggelar perayaan yang berpotensi memunculkan penularan.
"Untuk tetap menjaga umat, tetapi tidak mengurangi khidmat menyambut Tahun Baru Imlek," ujarnya.
Dia berharap, Imlek tahun ini bisa menghadirkan berkah bagi seluruh masyarakat Indonesia.
"Semoga lebih tangguh dalam menghadapi situasi apa pun, seperti pandemi. Kemudian, diberikan kesehatan dan tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya," ujarnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News