GenPI.co Jatim - Kabar duka datang dari dunia profesi wartawan. Mantan ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Margiono meninggal dunia di usia 62 tahun.
Wartawan senior itu tutup usia usai menjalani peawaratan akibat sakit yang dideritanya.
Margiono dikabarkan menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Pusat Pertamina Modular, Jakarta pada Selasa (1/2) pukul 09.45 WIB.
Kepergian Margiono meninggalkan banyak kenangan bagi teman sejawatnya.
Ketua PWI Malang Raya Cahyono mengenang sosok Margiono sebagai pengayom yang baik bagi seluruh wartawan.
Kepemimpinan Margiono menginspirasi bagi Cahyono untuk terus mengemban amanah sebagai ketua PWI Malang Raya.
“Saya mengenal Pak Margiono itu setelah masuk ke PWI tahun 2007. Saya mengenang beliau orang yang baik, sehingga selama almarhum menjadi ketua itu harus diikuti oleh para pengurus sekarang,” ucap Cahyono kepada GenPI.co Jatim, Senin (1/2).
Margiono pernah menjabat sebagai Ketua PWI pusat pada periode 2013-2018. Selama mempimpin, Margiono sangat memberikan dampak positif bagi PWI.
Saat kepemimpinan Amrgiono, jumlah anggota PWI dari tahun ke tahun jumlahnya terus bertambah. Hal itu juga menjadi tanda jika semakin banyak anggota maka organisasi tersebut lebih hidup.
“Saya selaku ketua PWI Malang Raya seakan-akan mengikuti jejak almarhum. Karena PWI ini organisasi wartawan pertama. Artinya, sebagai ketua PWI Malang Raya wajib menjaga marwah PWI,” ungkapnya.
Margiono merupakan wartawan senior yang sudah berkarir sejak zaman Orde Baru.
Dia pernah menampilkan cover Presiden Soeharto berpakaian raja dalam kartu king di majalah D&R.
Cover ini membuat heboh masa itu. Aksi berani ini membuat majalah tersebut kehilangan SIUPP. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News