Pernikahan Dini Picu Kelahiran Bayi Kerdil di Situbondo

08 April 2021 01:00

Jatim.GenPI.co - Bupati Situbondo Karna Suswandi menyebut, angka stunting atau gangguan tumbuh kembang anak di wilayahnya mencapai 26,4 persen. 

Ia menargetkan dalam 3 tahun ke depan angka stunting di Situbondo bisa ditekan hingga 13 persen sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo. 

BACA JUGA: Angka Stunting di Bondowoso Turun, Tapi Jangan Lengah

Salah satu upaya yang dilakukan untuk menekan stunting yakni pernikahan dini. Karna meminta penghulu ikut berperan dalam hal ini. 

"Penghulu juga punya tanggung jawab untuk menekan angka stunting di Situbondo, yang salah satunya disebabkan pernikahan dini," ujar Karna disela Pengukuhan Pengurus Cabang Asosiasi Penghulu RI (APRI) Situbondo, Rabu (7/4). 

Menurutnya, pernikahan dini ini masih banyak di pedesaan. "Penghulu tahu betul kondisi di lapangan saat melangsungkan pernikahan," katanya. 

Ia yakin, berkurangnya pernikahan dini juga dapat menekan angka kematian ibu dan anak. 

Kasubag TU Kementerian Agama Kabupaten Situbondo, Chaironi Hidayat mengatakan, pernikahan dini juga memiliki dampak pada tingginya angka perceraian. 

Sebab itu, ia berharap pernikahan bisa dicegah. Penghulu memiliki kewenangan memutuskan dan menganalisa pernikahan itu melanggar aturan atau tidak.

BACA JUGA: Arumi Bachsin Punya Cara Agar Bayi Bunda Tidak Stunting, Apa Itu? 

"Penghulu punya hak memutuskan pernikahan dini itu mau dilanjutkan atau dicegah," kata dia. 

"Kalau penghulu punya komitmen kuat, dan taat hukum, maka pernikahan dini dapat ditekan seminimal mungkin," imbuhnya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM