GenPI.co Jatim - Pemkot Surabaya tak mau kecolongan. Peningkatan pasien Covid-19 bisa menjadi bom waktu jika lengah.
Sejumlah langkah disiapkan untuk mengantisipasi lonjakan kasus agar tak merajelela.
Mulai dari menyiapkan kembali dua lokasi isolasi terpusat (isoter), yakni di Asrama Haji dan Rumah Sakit Lapangan Tembak (RSLT), hingga operasi protokol kesehatan (prokes).
Berdasarkan data laman lawancovid-19.surabaya.go.id, per tanggal 7 Februari 2022 terdapat penambahan kasus aktif mencapai 741 orang, dan totalnya mencapai 1.410 jiwa.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengaku semua langkah tersebut dilakukan agar tidak ada bom waktu. Tiba-tiba terjadi ledakan kasus Covid-19, seperti tahun lalu.
"Ketika terjadi lonjakan, kami lakukan swab hunter, swab massal, 3T (testing, tracing, dan treatment, red), dan itu kami lakukan secara masif. Ketika secara masif, jumlahnya (kasus, red) naik drastis. Tracing saja minimal 1 banding 20," ujarnya di Asrama Haji, Selasa (7/2).
Eri menyebut, saat ini pihaknya tengah menggencarkan 3T. Jadi, jangan heran bila itu memengaruhi jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kota Pahlawan.
"Namun, dengan begitu, kami semakin tahu dan bisa melakukan klaster-klaster," katanya.
Terkait dengan fasilitas perawatan, Eri memastikan, fasilitas di lokasi isoter di Asrama Haji dan RSLT sudah sangat memadai.
Persiapan juga dilakukan pada ketersedian tenaga medis di setiap tempat isoter.
"Seperti di Asrama Haji ada dokternya 24 jam dan perawat. Ketika ada lansia, mungkin (kondisinya) agak nemen titik (kondisinya lumayan parah, red) akan dipantau dokter dan perawat," ujarnya.
Eri mengungkapkan rencana untuk mengaktifkan kembali jam operasional 24 jam untuk Puskesmas.
"Mulai hari ini kami pantau, kami adakan (layanan) 24 jam semua puskesmas. Ketika ada yang terkonfirmasi, bisa langsung periksa dan ditangani saat malam harinya," katanya.
Mentan kepala Bappeko Surabaya itu mengakui, kasus Covid-19 di wilayahnya tiba-tiba naik drastis.
"Saat ini pun juga kaget, ketika kemarin naiknya cuma 50 (kasus, red) terus tiba-tiba naik 200-300. Kami kaget juga. Berdasarskan pengalaman Juli lalu, saat ini kami masifkan 3T. Termasuk swab hunter dan swab massal," tegasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News