GenPI.co Jatim - Tim Penggerak PKK (TP PKK) dan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya memberikan pendampingan kesehatan kepada dua anak bernama Ricko dan Ricki yang mengidap penyakit cerebral palsy atau kelumpuhan otak.
Kedua anak kembar berusia 5 tahun itu tinggal di Jalan Dukuh Kupang Barat I Gang 3/41A, RT 5 / RW 8, Surabaya.
Tak hanya pendampingan saja, Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Surabaya Rini Indriyani dan Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Surabaya Anna Fajriatin kepada juga memberikan bantuan kepada orang tua Ricko dan Ricki, Indrawati.
Ketua TP PKK Kota Surabaya Rini Indriyani meminta kepada kepala puskesmas setempat untuk memberikan bola tangan untik melatih saraf motorik gerak dua anak itu.
"Ini harus dilatih bu, supaya motoriknya gerak. Nanti dikasih mainan bola tangan untuk latihan gerak," kata Rini tertulis, Selasa (8/2).
Sementara itu, Kepala Dinsos Kota Surabaya Anna Fajriatin menyebut, pihaknya telah memberikan bantuan kepada keluar Ricko dan Ricki.
Lanjut Anna, pendampingan secara instensif untuk dua anak kembar itu diberikan setelah adanya outreach dan melalui aplikasi Sayang Warga.
"Ricko dan Ricki ini kan masih menjalani terapi dan kontrol di rumah sakit (RS). Oleh karena itu, kami menyediakan mobil ambulan untuk transportasinya," kata Anna.
Mantan Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) ini menjelaskan, keluarga Trismawan dan Indrawati juga sudah mendapatkan bantuan sosial berupa Program Keluarga Harapan (PKH).
Dinasos, kata dia, juga sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Rehabilitas Sosial Penyandang Soeharso di Solo untuk membuatkan sepatu khusus Ricko dan Ricki.
"Kaki keduanya Insyaallah masih bisa napak dan bisa jalan. Motoriknya juga masih kuat, tadi jarinya ibu (Ketua TP PKK Surabaya Rini) digenggam kuat sama Ricko. Kontrolnya satu bulan sekali di RSI, setiap kali berobat juga kami antarkan dengan ambulan," jelas Anna.
Indrawati ibu dua anak kembar itu berharap, dengan adanya bantuan dan pendampingan ini, dua putra kembarnya akan sembuh dan bisa beraktifitas seperti anak-anak sebayanya.
Dia menerangkan, dikarenakan sering sakit, pada usia 8 bulan Ricko dan Ricki didiagnosa oleh dokter mengalami cerebral palsy. Semenjak itu, putra kembar Indrawati harus diterapi secara rutin.
Indrawati melanjutkan, perawatan kedua anaknya juga sudah mendapat perhatian dari puskesmas dan camat setempat.
"Kami sangat berterima kasih sudah dibantu, semoga Ricko dan Ricki lekas pulih," ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News