Spanduk Tokoh Bertebaran di Surabaya, Pengamat Sebut Cek Ombak

11 Februari 2022 18:30

GenPI.co Jatim - Pengamatan politik dari Universitas Trunojoyo Madura Surokim Abdussalam menghubungkan munculnya banner tokoh-tokoh nasional tersebut dengan Pilpres 2024. 

Beberapa hari terakhir, spanduk bergambar Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Sosial Tri Rismaharani bertuliskan 2024 muncul di beberapa sudut Kota Pahlawan. 

Selain Erick-Risma, juga muncul baliho milik Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto bersanding dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

BACA JUGA:  Komunitas Driver Online Banyuwangi Dukung Muhaimin Maju Pilpres

Surokim menilai, kemunculan banner tersebut merupakan hal wajar. Mengingat, pesta demokrasi akan berjalan dua tahun mendatang.

Lebih lanjut, semakin banyaknya banner-banner yang memuat pasangan para tokoh akan semakin bagus untuk iklim demokrasi elektoral pemilihan presiden (pilpres) 2024.

BACA JUGA:  DPD Golkar Surabaya Siap Dukung Airlangga Hartanto Jadi Presiden

Dia menjelaskan, saat ini proses menuju Pilpres 2024 masih dalam tahap memunculkan sosok. 

Kandidat yang berpotensi untuk bersaing di Pilpres akan mulai terlihat. Partai-partai juga ikut tes calon dengan mengeluarkan calon-calonnya. 

BACA JUGA:  Banner Erick Thohir Bersama Tri Rismaharini Muncul di Surabaya

"Apakah tone nya positif atau negatif, sehingga bisa dijadikan catatan dan pertimbangan untuk tahap selanjutnya primary, kandidatisasi, dan nominasi oleh parpol (partai politik)," kata Surokim kepada GenPI.co Jatim, Jumat (12/2). 

Dia menyebut, kemunculan tokoh-tokoh tersebut sekaligus untuk mengatrol popularitas, aseptabilitas dan elektabilitas tokoh. "Itu sah, baik-baik saja, dan harus diberi apresiasi," tegasnya. 

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (Fisib) Universitas Trunojoyo Madura tersebut mengibaratkan bahwa tahun ini merupakan ajang tes ombak bagi para kandidat untuk dilirik di Pilpres 2024. 

"Enggeh (iya, red) cek ombak. Untuk meningkatkan keterlibatan, partisipasi dan literasi politik publik," katanya. 

"Jadi, ya boleh-boleh saja. Semua bisa dimunculkan untuk mengetes respons publik," tegasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif Reporter: Ananto pradana

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM