Hujan 6 Jam, Pamekasan Dilanda Banjir Setinggi Lutut

GenPI.co Jatim - Banjir menggenangi pemukiman warga di Kelurahan Gladak Anyar, Kabupaten Pamekasan.

Hujan deras yang mengguyur selama enam jam membuat air merendam pemukiman setiggi 20 hingga 50 cm.

Titik banjir paling parah di Gang V, Jalan Amin Djakfar, Kelurahan Gladak Anyar, yang mencapai sekitar 70 cm.

BACA JUGA:  Unusa Bantu Krisis Air, Ponpes di Pamekasan Rasakan Manfaatnya

"Kalau terjadi banjir di sini memang paling parah, karena dataran rendah," kata warga setempat, Sodik, Jumat (11/2) malam.

Sekitar pukul 23.30 WIB banjir mulai menggenangi sejumlah rumah warga.

BACA JUGA:  Warga Pamekasan Borong Minyak Murah, Khawatir Stok Habis, OMG!

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan langsung bergerak menuju ke lokasi bencana.

Petugas dengan sigap membantu mengevakuasi barang-barang milik warga ke tempat lebih aman karena genangan semakin tinggi.

BACA JUGA:  Pemkab Pamekasan Perbanyak Embung, Ternyata ini Tujuannya

"Kasur-kasur yang ada di bawah itu, tolong dipindah. Sementara taruh di atas meja dulu," kata anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Pamekasan Zaini.

Bajir belum terlihat ada tanda surut menjelang tengah malam. Hingga pukul 23.50 WIB arus banjir terpantau semakin deras.

Koordinator Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Pamekasan Budi Cahyono mengatakan, banjir terjadi usai meningkatnya debit air dan air laut sedang pasang.

"Kalau air laut surut, mungkin sungai tidak akan meluap," kata Budi.

Sebelumnya, Pusdalops PB Pemkab Pamekasan menyampaikan peringatan dini terjadinya banjir di wilayahnya.

Status pun ditingkatkan menjadi waspada banjir. Peringatan tersebut dikeluarkan berdasarkan hasil pantauan tim tentang ketinggian permukaan air di sejumlah dam di Pamekasan.

Banjir di kawasan Gladak Anyar yang terjadi merupakan ketiga kalinya dalam dua bulan terakhir ini. (ant)