GenPI.co Jatim - Proses verifikasi penghuni rumah susun (rusun) yang dilakukan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Kota Surabaya terus berjalan.
Kepala DPRKPP Kota Surabaya Irvan Wahyudradjad mengatakan, proses verifikasi 50 persen dari target 4.556 kepala keluraga yang mendiami 20 rusun. Artinya sudah 2.278 kepala keluarga telah selesai diverifikasi.
Dia menjelaskan, tahapan verfikasi ulang itu bertujuan untuk mengetahui latar belakang dari para penghuni.
Tak hanya itu saja, langkah pendataan ulang ini juga untuk mengecek kesesuaian penghuni dengan syarat yang sudah ditetapkan. Pemkot hanya mengizinkan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang tinggal di rusun.
"Di Surabaya ada 20 rusun dengan total 103 blok dengan 4.890 unit," kata Irvan, Jumat (11/2).
Pihaknya menargetkan bulan ini selesai melakukan verifikasi. "Kami targetkan verifikasi ini tuntas di akhir bulan ini," tegasnya.
Puluhan rusun yang disasar verifikasi ulang, meliputi Rusunawa Urip Sumoharjo, Dupak Bangunrejo, Sombo, Penjaringansari, Warugunung, Wonorejo, Tanah Merah, Randu, Grudo, Pesapen, Jambangan.
Sisanya yakni Rusun Siwalankerto, Romokalisari, Keputih, Bandarejo, Gununganyar Sawah, Dukuh Menanggal, Tambak Wedi, Indrapura, dan Babat Jerawat.
Sebagaimana yang diketahui, proses verifikasi ulang ini merupakan instruksi langsung dari Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, setelah adanya laporan penggunaan rusun oleh para ASN.
"Ternyata ada ASN-nya yang menghuni rusun," kata Eri di Gedung Sawunggaling, Kota Surabaya, Selasa (8/2).
Eri menyebut bahwa peruntukkan rusun adalah bagi para warga yang terdaftar dalam program MBR.
"Harus dikeluarkanlah. Wong ASN itu bukan MBR kok masuk ke situ. Saya sebenarnya yang memerintahkan pengecekan itu," tegasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News