GenPI.co Jatim - Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya Dedik Irianto menyebut, peran kader masyarakat dan keluarga siaga kebakaran (Madagaskar) saat terjadi kebakaran sangat krusial.
Mereka diharapkan bisa membantu menghambat pertumbuhan api tidak membesar. Saat kebakaran, tiga menit awal menjadi masa krusial.
"Warga (Madagaskar) kami edukasi, supaya pada 3 menit awal bisa segera memadamkan api," kata Dedik tertulis, Sabtu (12/2).
Madagaskar dibentuk oleh Pemkot Surabaya melalui Tim Penggerak PKK Kota Pahlawan.
DPKP Kota Surabaya sudah melakukan sosialisasi, edukasi dam simulasi terkait pola penanganan cepat oleh Madagaskar, di Balai RW II Rungkut Jaya, Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Rungkut, Jumat (11/2).
Diharapkan Madagaskar ini memiliki peran lebih dalam memadamkan api saat kebakaran.
"Karena respon tim petugas pemadam kebakaran itu 7 menit," terangnya.
Menurutnta, masyarakat punya peran vital pada langkah pemadaman kobaran api, terutama pada fase tiga menit awal.
"Ketika warga turut melakukan mitigasi kebakaran di 3 menit pertama, diharapkan juga angka kejadian kebakaran di Surabaya bisa menurun," jelasnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Pokja I Kota Surabaya Rosa Sovana mengatakan, keterlibatan kader Madagaskar bukan menggantikan peran DPKP. Melainkan membantu langkah penanganan tiga menit awal pasca ditemukan kemunculan api.
"Kami bersama DPKP memberikan edukasi mengenai apa saja yang perlu dilakukan pada 3 menit pertama saat kebakaran," terangnya.
Rosa menambahkan, cara pemadaman di tiga menit pertama itu bisa menggunakan alat sederhana, yakni kain, karung goni, dan handuk yang dibasahi menggunakan air.
"Jangan lupa perhatikan arah angin, kemudian jangan sampai panik dan jangan lupa untuk berteriak meminta pertolongan sembari memadamkan api," ujarnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News