Surabaya PPKM Level 3, Begini Kondisi RSLT Kedung Cowek

16 Februari 2022 08:30

GenPI.co Jatim - Pemerintah Kota Surabaya mempersiapkan dua fasilitas isolasi terpusat (isoter), yakni di Asrama Haji dan Rumah Sakit Lapangan Tembak (RSLT) Kedung Cowek.

Pihak Pemkot Surabaya menyediakan dua tempat isoter itu khusus pasien covid-19 tanpa gejala dan gejala ringan, termasuk antisipasi lonjakan pandemi di Kota Pahlawan.

Sebagaimana yang diketahui, melalui Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 10/2022, menetapkan Kota Surabaya yang masuk dalam aglomerasi Surabaya Raya berstatus PPKM Level 3.

BACA JUGA:  Wali Kota Surabaya Sebut PPKM Level 3 Berbasis Ekonomi Kerakyatan

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, di tengah lonjakan angkah covid-19, RSLT Kedung Cowek masih belum diisi oleh pasien.

"RSLT belum terisi sampai saat ini, karena (pasien) ada di Asrama Haji," kata Eri kepada wartawan, Selasa (15/2).

BACA JUGA:  Pemkab Malang Resmi Dirikan TPS3R, ini Fungsinya

Kendati demikian, dipastikan seluruh fasilitas di RSLT siap melayani pasien, jika sewaktu-waktu dibutuhkan.

"Kita menyarankan isoter (pasien tanpa gejala dan gejala ringan)," jelasnya.

BACA JUGA:  Prakiran Cuaca di Jawa Timur, Hujan Mulai Siang

Di sisi lain, mantan Kepala Bappeko Surabaya menerangkan, kenaikan level PPKM di Kota Pahlawan dipengaruhi perhitungan jumlah orang terkonfirmasi positif dan tingkat keterisian rumah sakit.

"Paling besar itu pengaruhnya adalah jumlah orang yang dirawat di rumah sakit. Kalau lihat BOR (bed occupancy rate) di Surabaya masih jauh. Tetapi, kalau yang dirawat di rumah sakit banyak," terangnya.

"Pak presiden mengatakan kalau hanya gejala ringan tidak perlu ke rumah sakit, tapi isoter. Tetapi dari jumlah yang ada di rumah sakit, sekitar 600an (pasien) kemarin, 375nya itu gejala ringan," lanjutnya.

Sementara itu, pihaknya juga mempersipakan beberapa hotel yang dijadikan sebagai lokasi isoter. Hanya saja, penggunaannya menunggu ketika ada permintaan dari pasien.

Isoter di hotel biayanya akan ditanggung oleh masing-masing pasien. Namun, tenaga kesehatan (nakes) akan rutin melakukan monitoring hingga memberikan suplai obat.

Oleh karena itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan rumah sakit, agar para pasien bergejala ringan dan tanpa gejala bisa melakukan isoter di tempat yang sudah disediakan.

"Kami sudah sarankan seperti itu (melakukan isoter). Nanti, ini (keterisian rumah sakit) pengaruhnya akan ke level (PPKM)," ujarnya.

Bedasarkan data dari laman lawancovid-19.surabaya.go.id per Selasa (15/2) kemarin, pukul 15.00 WIB tercatat jumlah kasus aktif di Kota Surabaya berjumlah 4.590 jiwa, tambahan kasus aktif sebanyak 1.970 jiwa dan kumulatif kasus positif sebesar 84.348.

Tercatat, jumlah pasien sembuh di Kota Surabaya berjumlah 1.009 jiwa dan kumulatif kesembuhan mencapai 77.169 jiwa.

Sementara itu, berdasarkan data dari UPT Asrama Haji Kota Surabaya per hari ini, mencatat, pada pukul 07.00 jumlah keseluruhan pasin sebesar 256 orang, rinciannya 88 orang dirawat di Gedung Shofa dan 168 orang dirawag di Gedung Zam-Zam.

Pada pukul 15.00, total pasien di Asrama Haji berjumlah 234 orang, yakni 85 orang dirawat di Gedung Shofa dan 149 orang di Gedung Zam-Zam. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co JATIM