UMM Kukuhkan 3 Guru Besar, Tekad Berikan Perubahan

17 Februari 2022 11:30

GenPI.co Jatim - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengukuhkan tiga guru besar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).

Ketiga guru besar yang dikukuhkan UMM Malang adalah Prof Poedjiastutie Bidang Pendidikan Bahasa Inggris, Prof Baiduri Bidang Pendidikan Matematika dan Prof Ribut Wahyu Eriyanti Bidang Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Terkait pengukuhan guru besar, Rektor UMM Dr Fauzan mengatakan hadirnya tiga guru besar ini semakin menguatkan tekad Kampus Putih untuk melakukan perubahan. Utamanya terkait orientasi pembelajaran yang futuristik dan peran UMM sebagai problem solver di tengah masyarakat.

BACA JUGA:  Unair Kukuhkan 4 Guru Besar, Rektor Minta Optimalkan Kemampuan

"Orientasi pembelajaran yang diberikan kepada setiap peserta didik harus bermanfaat serta bisa diterapkan. Kemudian, ilmu harus bertanggungjawab atas setiap masalah yang dialami masyarakat. Sehingga, bisa lebih peka dan dapat disesuaikan dengan tuntutan zaman," tutur Fauzan, Kamis (17/2).

Sementara itu, Menko PMK Prof Muhadjir Effendy menilai bahwa guru besar layaknya tentara yang meraih pangkat jenderal. Merangkak dan bersusah payah dari bawah untuk meraih cita-cita. Setiap orasi yang disampaikan oleh tiga guru besar juga dirasa bisa memberikan suasana dan perspektif baru di bidangnya masing-masing.

BACA JUGA:  Prakiraan Cuaca di Jawa Timur, Sidoarjo Hujan Mulai Pagi

“Saya ingin berpesan kepada para guru besar, untuk bisa terus menanamkan hal-hal bermakna untuk kampus putih. Di samping itu terus berupaya menjadi teladan yang baik seperti yang dilakukan oleh pendahulu-pendahulu. Hingga namanya masih dikenal dan diingat oleh seluruh sivitas akademika UMM sampai sekarang,” ucap Muhadjir.

Hal tak jauh berbeda juga dituturkan oleh Kepala LLDIKTI Wilayah VII Prof Soeprapto. Menurutnya, capaian ketiganya merupakan karunia yang luar biasa dari Tuhan YME. Kini, mereka dituntut untuk bisa menyebarkan kepakarannya hingga bisa mengalirkan manfaat yang begitu deras.

BACA JUGA:  Covid-19 Melonjak, Tim Permakaman Kota Malang Beroperasi Lagi

“Bapak dan ibu adalah manusia langka nan istimewa. Namun semua akan sia-sia jika bapak ibu tidak menebarkan kebaikan dan keilmuan yang dipunya untuk manusia-manusia lainnya,” tegas Soeprapto.

Terakhir, Anggota PP Majelis Diktilitbang Prof Abdul Munir Mulkhan berharap ketiganya bisa memberikan basis teori sebagai jangkar pendidikan Muhammadiyah. Perlu adanya elaborasi mumpuni sehingga dapat menciptakan filsafat pendidikan Muhammadiyah yang baik, dengan jangkar yang sudah dibangun tersebut, diharapkan tidak bisa dengan mudah diombang-ambingkan oleh dunia luar.

“KH Ahmad Dahlan pernah berpesan bahwa manusia itu harus memiliki dua sifat yakni menjadi murid yang selalu belajar hal baru. Dan yang kedua yakni menjadi guru yang selalu membuka pikiran atas zaman yang baru sehingga tidak gampang terbawa arus zaman,” pungkasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM