GenPI.co Jatim - Surabaya mengajukan menjadi tuan rumah peringatan satu abad Hari Lahir Nahdlatul Ulama (NU) 16 Rajab 1444 Hijriah atau 2023 Masehi.
Hal itu diusulkan oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dihadapan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Sekjen PBNU KH Saifullah Yusuf disela acara Napak Tilas Hoofdbestuur Nahdlatoel Oelama (HBNO), Kamis (17/2).
"Mohon maaf, bila diperkenankan, Surabaya dan seluruh warga Surabaya siap menjadi tuan rumah satu abad NU pada tahun mendatang," ujar Eri.
Sejarah NU tak lepas dari Surabaya. Organisasi tersebut didirikan di Surabaya pada 31 Januari 1926 atau 16 Rajab 1344. Pada 22 Oktober 1945 seruan Resolusi Jihad yang dicetuskan KH Hasyim Asy'aridi HBNO Surabaya.
"Sebagai arek Suroboyo, kami sangat bangga karena kota ini memiliki keterkaitan yang erat dengan NU. NU dan Surabaya itu satu bagian yang tidak terpisahkan," katanya.
Eri juga menyampaikan keinginannya menjadikan tempat yang sekarang kantor PCNU Surabaya tersebut sebagai museum sejarah perkembangan NU.
"Sehingga anak-anak muda tahu bahwa sejak awal NU telah berada di garda depan untuk merebut kemerdekaan. Kini NU di bawah kepemimpinan KH Miftachul Akhyar dan KH Yahya Cholil Staquf selalu konsisten memberdayakan umat dan menjaga NKRI," tegasnya.
Dia juga mengaku bangga dengan kepemiminan keduanya yang terus getol memberdayakan umat dan memacu digitalisasi di setiap sendi kehidupan kaum Nahdliyin.
Eri menilai, menyongsong 100 tahun, NU terus berkembang dengan pesat.
"Anak-anak muda NU tidak hanya cakap ilmu agama, tidak hanya menguasai kitab kuning, tidak hanya ahli wirid, tidak hanya pro NKRI, tetapi juga aktif berwirausaha, berkegiatan sosial, dan menguasai teknologi," tegasnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News