GenPI.co Jatim - Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Surabaya memastikan Aparatur Sipil Negara (ASN) sudah keluar dari rumah susun (rusun).
Sebanyak 88 ASN penghuni rusun telah membuat surat pernyataan disertai tanda tangan terkait pengembalian kunci hunian.
Seluruh ASN tersebut berada di 20 lokasi rusun yang dikelola Pemkot Surabaya, dengan rincian 63 ASN aktif dan 25 pensiunan.
"Penghuni rusun ASN sudah fiks datanya segitu (88 orang penghuni, red)," kata Kepala DPRKPP Irvan Wahyudrajad di ruang kerjanya, Jumat (18/2).
Dia memastikan pendataan penghuni rusun lainnya masih terus dilakukan. Proses verifikasi masih berjalan.
Mantan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya menambahkan, hunian yang sebelumnya ditinggali oleh ASN akan dialihkan kepada para warga masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Tercatat, ada 11 orang warga berstatus MBR yang sudah mengantre untuk mendiami rusun milik Pemkot Surabaya tersebut.
"Semoga semua ASN yang menghuni rusun bisa segera keluar, agar warga MBR bisa masuk dan antrean pengajuan rusun bisa semakin sedikit," terangnya.
Hingga saat ini hasil verifikasi sampai saat ini mendapati 2.423 KK penghuni rusun yang termasuk warga MBR.
Selain itu, ada 475 orang non-MBR dan 1.143 data yang tidak ditemukan di aplikasi e-Pemutakhiran Data.
"Penghuni rusun ada sebanyak 4.556 KK, dan terus kami verifikasi," kata dia. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News