Wow, 230 Miliar Digelontorkan KemenPUPR untuk Sampah di Malang

09 April 2021 14:30

Jatim.GenPI.co - Kementerian PUPR mengucurkan dana Rp 230 miliar melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) untuk tangani sampah di Kota Malang.

Dana tersebut, kata Kepala BPPW Jawa Timur M Reva Sastrodiningrat untuk pengembangan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Supit Urang, Kota Malang dengan memanfaatkan Emission Reduction in Cities-Solid Waste Management (ERIC-SWM).

BACA JUGA: Tarif Tes Antigen di Daop 7 Madiun Ikut Turun, Segini Sekarang

"Penggunaan program ERIC-SWM di TPA Supit Urang dapat mengubah sistem penanganan sampah yang sebelumnya menggunakan sistem penimbunan sampah terbuka (open dumping) menjadi sanitary landfill," kata Reva di sela kunjungan ke TPA Supit Urang Kota Malang, dalam rangkaian media gathering.

Ia mengemukakan penanganan sampah di TPA Supit Urang yang mencapai area seluas 7,5 hektar dengan area existing seluas 5 hektar itu menggunakan sistem ERIC-SWM.

Dalam pelaksananya Kementerian PUPR bekerja sama dengan Pemerintah Jerman melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya dan BPPW.

Lanjut Reva, pendanaan program ERIC-SWM merupakan pinjaman dari Jerman senilai Rp 230 miliar.

Realisasinya dilakukan secara bertahap, yakni mulai tahun 2018 hingga akhir Desember 2020.

Saat ini sistem pengolahan sampah di TPA Supit Urang sudah lengkah, ada jembatan timbang, sanitary landfill, sorting composting, pengolahan sampah menjadi kompos, dan kantor pengelola.

Ia berharap dengan sistem ERIC-SWM ini mampu meminimalisasi dampak pencemaran lingkungan dari sampah dan Pemerintah Indonesia ke depan mulai menggunakan sistem ini.

Sementara itu penggunaan sistem ERIC-SWM tak hanya di Malang, ada 3 kota/kabupaten lain yang menjadi proyek percontohan.

Daerah itu adalah, Jambi, Sidoarjo, dan Jombang.

"Sanitary landfill lebih ramah lingkungan, jadi bisa meminimalisasi pencemaran lingkungan, baik pencemaran air, tanah, maupun udara," ujarnya.

Produksi sampah domestik yang dihasilkan di Kota Malang rata-rata mencapai 400 ton lebih.

BACA JUGA: Kabar Duka, Tokoh Muhammadiyah Jatim Meninggal Dunia

Dengan produksi sampah domestik sebanyak itu, diharapkan teknik sanitary landfill tersebut bisa untuk tujuh tahun pengolahan sampah.

"Ke depan, kami berencana memanfaatkan gas metan dari pemampatan sampah itu untuk bahan baku energi baru terbarukan (EBT)," katanya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fitra Herdianariestianto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM