GenPI.co Jatim - Aparatur Sipil Negara (ASN) dan tenaga kontrak (outsourching) di lingkungan Pemkot Surabaya diminta memaksimalkan kinerja untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan, kinerja pelayanan maksimal merupakan sebuah kewajiban dari seluruh jajaran di Pemkot Surabaya.
Eri juga menyingung soal pendapatan bulanan para ASN dan tenaga kontrak di pemkot yang berasal dari hasil pembayaran pajak masyarakat.
"Ketika kita mendapatkan gaji, mendapatkan tunjangan, duite sopo? (uangnya siapa, red)" ujar Eri, Selasa (22/2).
Gaji ASN berasal dari pendapatan asli daerah (PAD) yang salah satunya bersumber dari pajak dan retribusi masyarakat.
Karena itu sudah semestinya ASN dan tenaga kontrak menampilkan performa layanan yang bagus kepada masyarakat.
Politikus PDIP itu juga menginstruksikan kepada seluruh perangkat daerah, camat dan lurah agar tak melulu berbicara soal teori saja.
Dia menuntut para pejabat untuk mampu menjadi sosok yang kreatif dalam merampungkan masalah.
"Ayo lah, jangan banyak teori. Tunggu ini dan itu, ayo berpikir out of the box, sing kreatif lah (yang kreatif, red)," kata dia.
Eri juga mengingatkan para pejabat untuk tidak lupa menyisihkan penghasilan demi keperluan zakat.
"Tujuan dari zakat itu, nantinya disalurkan kembali ke masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Kota Pahlawan," jelasnya.
Dirinya yakin, dengan rutinitas zakat dari seluruh staf di Pemkot Surabaya bakal memunculkan dampak positif bagi pola pelayanan yang ada.
"Lek iku dilakoni (kalau itu dilakukan, red) InsyaAllah urip iki enteng, ngadepi masalah iku yo enteng (hidup ini jadi mudah, menghadapi masalah pun juga mudah, red)," ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News