Beda Gaya, Elektabilitas Risma Disebut Masih di Atas Khofifah

24 Februari 2022 12:30

GenPI.co Jatim - Lembaga survei Surabaya Survey Center (SSC) mengeluarkan rilis elektabilitas elektabilitas Capres/Cawapres pilihan mak-mak di Jatim.

Nama Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini berada di atas Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Persentase elektabilitas mantan Wali Kota Surabaya itu sebesar 10,8 persen.

BACA JUGA:  FPTI Jatim Survei Lokasi Porprov di Situbondo, ini Hasilnya

Risma duduk di peringkat ketiga dalam tabel survey SCC, di bawah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (16,3 persen) dan Menteri Pertahanan (Menhan) Probowo Subianto (15,6 persen).

Khofifah berada satu strip di bawah Risma. Mantan Menteri Mensos itu mendapatkan persentase elektabilitas sebesar 5 persen.

BACA JUGA:  Survei SSC Ungkap Fakta Menarik, Emil Dardak Salip Khofifah

Survei ini merupakan hasil penelitian oleh SSC yang dilaksanakan sejak 1-10 Februari 2022 di 38 kota/kabupaten di Jawa Timur.

Total, terdapat 1.070 responden yang dipilih dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling. Margin of errornya, kurang lebih tiga persen dan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.

BACA JUGA:  Survei Mak-Mak Jatim, Risma Ungguli Khofifah dan Puan di Pilpres

Penentuan responden dari kalangan mak-mak dalam setiap kartu keluarga (KK) dilakukan dengan bantuan kish grid.

Peneliti Senior SCC Ikhsan Rosidi melihat, unggulnya nama Risma melalui survei kepada mak-mak itu dimungkinkan terjadi, meski Provinsi Jawa Timur dipimpin oleh Khofifah.

Risma, kata dia, unggul secara elektabilitas lantara punya gaya komunikasi yang lebih lugas dan blak-blakan.

Gaya yang dimiliki Risma itu bisa menjadi asupan berita yang bagus bagi media.

"Lebih mudah diterima audience lebih mudah diingat. Dan tentu saja lebih enak di capture oleh media," kata Ikhsan saat melakukan pemaparan soal hasil rilis elektabilitas capres/cawapres pilihan emak-emak di Hotel Narita, Kota Surabaya, Rabu (23/2).

Apalagi, Risma saat ini juga duduk di kursi Mensos, setiap kebijakan yang diambil punya pengaruh besar ke masyarakat secara keseluruhan.

"Pada akhirnya dia (Risma) akan lebih sering hadir dalam benak masyarakat Indonesia," terangnya.

Berbeda halnya dengan Khofifah, menurutnya, Gubernur Jawa Timur itu punya keterbatasan dalam segi komunikasinya. Sebab, wilayah tugasnya hanya mencakup kawasan yang dipimpinnya.

"Jadi untuk intensitasnya, kebanyakan hanya pada kegiatan beliau sebagai kepala daerah," katanya.

Dia menilai Risma yang diangkat sebagai menteri mendapatkan panggung politik yang lebih luas.

"Sementara, Bu Khofifah panggung politik nya masih terbatas di Jawa Timur. Mungkin itulah mengapa sementara ini elektabilitas Bu Risma itu untuk Capres/Cawapres lebih tinggi dari pada Bu Khofifah," jelasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif Reporter: Ananto pradana

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM