METT Meningkat, Tahura Raden Soerjo Sokong Ketersediaan Air

25 Februari 2022 05:00

GenPI.co Jatim - Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo Jawa Timur menempati posisi puncak pada penilaian efektifitas pengelolaan kawasan instrumen METT (Management Effectiveness Tracking Tools).

Pada penilaian yang diakukan Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian LHK tersebut, Tahura Raden Soerjo memperoleh nilai 82 persen.

Keputusan tersebut tertuang di dalam Surat Direktur Pengelolaan Kawasan Konservasi Kementerian LHK Nomor S.282/KSDAE/KK/KSA.1/01/2022 tanggal 10 Januari 2022 tentang Hasil Penilaian Efektifitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Tahun 2021.

BACA JUGA:  Jazz Brantas Sukses, Wali Kota Kediri Acungi Jempol

Prestassi Tahura Raden Soerjo, tak hanya sekali ini saja terjadi. Pada tahun 2019, taman hutan rakyat tersebut juga ditetapkan sebagai nomor satu dengan persentase METT 77 persen.

Melihat dari persentase di tahun 2019, METT Tahura Raden Seorjo saat ini sudah meningkat sebesar lima persen menjadi 82 persen.

BACA JUGA:  Pinggir Sungai Brantas di Malang Longsor, 3 Rumah Rusak

"Nilai ini (METT 82 persen) merupakan nilai tertinggi efektifitas pengelolaan Tahura se Indonesia yang berjumlah 38 Tahura," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Kamis (24/2).

Dia menyebut, angka persentase merupakan takaran keberhasilan penyelenggaraan kawasan hutan konservasi yang merupakan kewenangan Pemprov Jawa Timur.

BACA JUGA:  Armuji Dorong Lansia Maksimalkan Tahura, Sehat dan Bahagia

Lebih lanjut, fungsi Tahura Raden Soerjo guna menjamin tahapan ekologis sebagai pengaturan tata air dari daerah aliran sungai (DAS) Brantas agar dapat dipertahankan.

Tak hanya itu, peran Tahuran Raden Soerjo juga sebagai penyedia sumber air yang dimanfaatkan 47 himpunan pemakain air minum (HIPAM) dan PDAM untuk sekitar 40.000 KK.

Khofifah mengatakan, peningkatan nilai METT yang diraih merupakan indikator dari kualitas dan efektifitas pengeleloaan Tahura Raden Soerjo sebagai kawasan konservasi.

Tahura Raden Soerjo memiliki fungsi sebagai penyangga kehidupan dan pengatur tata air dari DAS Brantas.

Kawasan Tahura Raden Soerjo juga merupakan area konservasi yang ditujukan sebagai kepentingan pariwisata alam dan rekreasi.

"Penilaian efektifitas pengelolaan Tahura ini diperlukan sebagai umpan balik untuk perbaikan-perbaikan dalam pengelolaan kawasan konservasi sehingga dihasilkan pengelolaan kawasan yang efektif, efisien dan berkualitas," terangnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif Reporter: Ananto pradana

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM